Jantung adalah bagian yang sangat penting di dalam tubuh kita. Dalam kehidupan dan aktivitas sehari-hari tentunya kita membutuhkan jantung yang sehat agar aktivitas kita dapat berjalan dengan baik. Tetapi dari berita dan informasi yang telah saya baca, akhir-akhir ini semakin banyak pasien penyakit jantung yang sedang membutuhkan jantung, tetapi masih harus menunggu karena donor jantung sangat sulit untuk didapatkan. Lalu apakah ada solusi untuk hal ini? Beberapa waktu terakhir ini sering dibicarakan sebuah solusi yaitu dengan menggunakan sel punca. Apa itu sel punca? Benarkah sel punca dapat menjadi solusi untuk pasien-pasien yang membutuhkan jantung?
Apa itu sel punca?
Sel punca atau dalam bahasa Inggris yaitu stem cells adalah sel primitif yang belum berdiferensiasi tetapi mampu berdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ, serta dapat membelah (melalui mitosis) supaya dapat menghasilkan lebih banyak sel punca. Dalam dunia medis sel ini disebut sebagai sel multifungsi.Â
Di dalam tubuh manusia terdiri dari berbagai macam sel, tugas dari sel punca ini adalah untuk membentuk berbagai jenis sel tersebut. Jika terjadi luka pada tubuh, maka tentunya sel di dalam tubuh akan mati atau terluka, setelah hal ini terjadi maka sel punca akan teraktivasi dan bekerja. Sel punca membantu dalam memperbaiki jaringan yang terluka dan juga memperbarui jaringan yang telah mati secara rutin. Sehingga tentunya peran sel punca ini sangat penting di dalam tubuh kita.
Jenis-jenis sel punca
Menurut kemampuannya berdiferensiasi sel punca dibagi menjadi empat yaitu totipoten, pluripoten, multipoten,dan unipoten. Sel totipoten adalah sel punca yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Sel punca totipoten ini bisa didapat dari zigot yang merupakan hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel punca multipoten yaitu sel yang dapat berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel dewasa. Sel punca unipoten hanya bisa menghasilkan satu jenis sel tertentu tetapi sel punca unipoten dapat memperbaharui dan meregenerasi dirinya sendiri.
Sedangkan berdasarkan sumber asal selnya sel punca dibagi menjadi sel punca embrionik, sel punca fetal, sel punca germinal, dan sel punca dewasa. Sel punca yang terdapat pada tahap terawal pertumbuhan manusia yaitu sel punca embrionik yang memiliki sifat pluripoten. Sel yang bersifat pluripoten memiliki kemampuan untuk menghasilkan jaringan yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki diri.Â
Kemampuan ini disebut dengan pluripotensi. Sel punca embrionik ini sangat menarik dalam dunia kedokteran, sel punca embrionik ini memiliki tugas alami sejak manusia berada dalam masa embrio untuk membangun setiap organ dan jaringan yang ada di dalam tubuh manusia dalam setiap perkembangannya.Â
Oleh karena itu sel punca embrionik ini dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel yang ada di dalam tubuh. Selain itu, sel punca embrionik ini memiliki kemampuan untuk terus memperbanyak dirinya sendiri. Sel punca fetal adalah sel punca yang terletak pada organ-organ janin (fetus). Sel germinal memiliki sifat pluripotensi. Sedangkan sel punca dewasa adalah sel punca yang memiliki kemampuan memperbarui diri dan berdiferensiasi seperti dengan jaringan asalnya. Sel punca dewasa ini memiliki tugas untuk memperbaiki dan mengganti sel-sel di dalam tubuh yang telah rusak. Sel punca dewasa ini dapat diambil dari otak, sumsum tulang belakang, darah tepi, pembuluh darah, saluran pencernaan, kornea, hati, dan pankreas.
Sel pluripoten yang terinduksi (sel iPS)
Induced pluripotent stem (iPS) adalah sel dari sel somatik yang dapat menjadi sumber penemuan obat dan dapat digunakan dalam transplantasi sel. Para ilmuwan telah menemukan cara untuk mengambil sel biasa dan memprogamnya menjadi sel yang baru, sel ini harus diberi pemicu yang tepat sehingga sel ini berkembang menjadi jaringan yang tepat. Sel iPS ini berasal dari tubuh pasien itu sendiri, sehingga dalam proses pengobatan medis menggunakan iPS ini tentu saja tidak akan terjadi penolakan dari tubuh pasien karena secara genetis iPS cocok dengan tubuh pasien itu sendiri.
Setelah mengenali sel punca, kita akan membahas lebih dalam tentang gagal jantung dan bagaimana cara pengobatan yang telah dilakukan selama ini
Gagal Jantung
Jantung berfungsi dalam proses pemompaan darah, sehingga tentu saja keberadaan organ jantung ini sangat penting dalam tubuh kita. Gagal jantung adalah keadaan ketika otot jantung menjadi sangat lemah sehingga mengakibatkan jantung tersebut tidak bisa mengirimkan suplai darah yang cukup ke seluruh tubuh. Gagal jantung ini adalah penyakit yang sangat berbahaya hingga dapat mengancam nyawa para penderita penyakit ini. Gagal jantung dapat berasal dari beberapa masalah kesehatan jantung di antaranya adalah penyakit jantung kororner, diabetes, gangguan ritme jantung (aritmia), gangguan otot jantung (kardiomiopati), kerusakan katup jantung, hipertensi, kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), anemia, radang otot jantung (miokarditis), serta cacat jantung sejak lahir.Â
Ada 4 jenis gagal jantung, yaitu gagal jantung sebelah kiri yang akhirnya menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal sehingga tubuh akan kekurangan darah yang kaya akan oksigen, gagal jantung sebelah kanan yang menyebabkan jantung tidak dapat mengambil oksigen dengan maksimal, selanjutnya adalah gagal jantung sistolik yang menyebabkan terganggunya otot jantung (tidak dapat berkontraksi) sehingga hal ini menyebabkan proses penyaluran darah menjadi terganggu, dan yang terakhir adalah gagal jantung sistolik yaitu jantung yang sulit terisi oleh darah.
Selama ini pengobatan yang dilakukan yaitu bertujuan untuk meredakan gagal jantung, menguatkan jantung, meningkatkan kemungkinan hidup penderita, serta mengurangi resiko terjadinya kematian secara mendadak. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan khusus seperti diuretik, obat penghambat beta, ACE inhibitor, obat penghambat aldosteron, ARB, digoxin, ivabradine, serta kombinasi antara hydralazine dan nitrat.
Untuk mengatasi gagal jantung yang disebabkan oleh jantung koroner maka solusinya adalah dengan operasi bypass sehingga darah dapat mengalir kembali dengan lancar. Jika gagal jantung diakibatkan oleh kerusakan katup jantung maka akan dilakukan operasi katup jantung, ada dua jenis yaitu operasi penggantian katup jantung dan operasi perbaikan katup jantung. Lalu jika cara-cara pengobatan ini sudah tidak efektif lagi, maka akan dilakukan transplantasi jantung sebagai cara terakhir mempertahankan nyawa penderita.
Transplantasi Jantung
Transplantasi jantung adalah proses mengganti jantung pasien yang sudah tidak bekerja dengan baik lagi dengan jantung yang dimiliki orang yang baru saja meninggal. Transplantasi jantung ini sangat penting untuk dilakukan untuk dapat menyelamatkan pasien penyakit jantung. Lalu bagaimana proses transplantasi jantung ini? Pada awal sebelum melakukan proses transplantasi jantung tentu saja yang harus dilakukan adalah mencari pendonor jantung yang tepat. Pendonor yang tepat biasanya adalah yang baru meninggal tetapi kondisi jantungnya masih prima sehingga dapat didonorkan pada pasien.Â
Selain itu, pemindahan jantung dari pendonor kepada pasien tidak boleh melebihi enam jam. Setelah menemukan donor yang tepat yang harus dilakukan adalah mengangkat jantung pasien. Proses pengangkatan jantung ini bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika pasien telah melakukan operasi jantung berkali-kali. Hal ini akan membuat proses pengangkatan jantung menjadi lebih sulit. Setelah proses ini, maka dilanjutkan dengan proses pemasangan jantung pendonor pada jantung pasien. Setelah dipasang maka akan dilihat perkembangannya apakah tubuh pasien penerima jantung akan menerima jantung baru tersebut atau akan menolak keberadaan jantung dari pendonor tersebut.
Dari proses transplantasi jantung yang baru saja telah kita bahas, kita tahu bahwa proses transplantasi jantung memiliki resiko yang sangat tinggi, apalagi jika tubuh pasien menolak jantung tersebut.
Setelah kita memahami tentang transplantasi jantung, lalu kita akan membahas topik utama kita yaitu, apakah sel punca bisa menggantikan organ jantung yang mengalami kerusakan atau kegagalan?
Selama ini sel punca telah digunakan dalam beberapa macam pengobatan yaitu pada penyakit diabetes melitus tipe 1, parkinson, infark jantung, dan skin replacement. Pengobatan-pengobatan ini telah mencapai banyak keberhasilan, dan juga saat ini sel punca telah dapat digunakan dalam transplantasi hati pada pasien yang menderita kanker hati atau sirosis hati. Keberhasilan-keberhasilan ini dapat menjadi harapan pada keberhasilannya proses transplantasi jantung menggunakan sel punca. Oleh karena itu sampai saat ini para ilmuwan terus melakukan penelitian yang lebih lanjut.
Menurut saya penggunaan sel punca dalam mengatasi penyakit gagal jantung adalah pilihan yang tepat. Alasan saya yang pertama adalah dengan teknologi yang telah ada, memang saat ini dokter dan ilmuwan belum bisa mencapai tahap pembuatan organ jantung yang sudah dapat diaplikasikan ke dalam tubuh manusia, tetapi saat ini dokter dan ilmuwan telah berhasil membentuk jaringan jantung. Tentu saja hal ini menjadi suatu pintu keberhasilan yang sangat besar dalam dunia kedokteran yang dapat mendukung dalam proses pengobatan gagal jantung yang lebih efektif.
Alasan saya yang kedua yaitu, selama ini pengobatan untuk penyakit gagal jantung yang telah dilakukan dalam dunia kedokteran yaitu dengan menggunakan obat-obatan dengan tujuan pemberian obat yang sebenarnya hanya untuk memperpanjang umur pasien tanpa memangkas penyebab utama dari penyakit tersebut. Namun dengan adanya penggunaan sel punca ini, maka pengobatan akan lebih efektif dan terfokus pada perbaikan sel --sel jantung sehingga sel jantung dapat bekerja kembali dengan normal selain itu juga mencegah kembalinya penyakit jantung yang dialami pasien.
Alasan saya yang ketiga adalah, selama ini kesulitan terbesar pasien yang beruntung telah mendapatkan pendonor jantung adalah jantung baru yang ditolak oleh tubuh mereka. Tentu saja hal ini akan menimbulkan bertambahnya penyakit yang terjadi di dalam tubuh pasien hingga berujung pada kematian. Tetapi dengan adanya sel punca ini, karena sel punca yang digunakan dalam pengobatan berasal dari tubuh pasien tersebut sendiri, maka secara genetis sel punca yang digunakan cocok dengan pasien.
Alasan yang terakhir yaitu, tentu saja karena sel punca ini memiliki kemampuan memperbanyak dirinya sendiri, akhirnya hal ini dapat semakin mempermudah mendapatkan sel punca. Yang akhirnya dapat meminimalisir jumlah pasien yang membutuhkan jantung tetapi belum mendapatkan donor.
Meskipun memang penggunaan sel punca ini sangat menjanjikan dalam mengatasi penyakit gagal jantung, tetapi tentunya tetap dibutuhkan penelitian lebih lanjut oleh para peneliti, agar penggunaan sel punca ini dapat dibuktikan kefektifannya.Â
Melihat dari betapa rumitnya pengobatan medis yang harus dilakukan, maka kita harus terus menjaga kesehatan kita dan mencegah penyakit menghinggapi tubuh kita, apalagi penyakit jantung yang baru saja kita bahas. Caranya yaitu dengan memulai pola hidup yang sehat misalnya dengan makan-makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, istirahat yang cukup, serta bila perlu melakukan pengecekan rutin pada dokter.
Terimakasih telah membaca.
Daftar Pustaka
https://www.medicalnewstoday.com
http://stemcell.childrenshospital.org
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H