2. Membran ganda yang dimiliki mitokondria sama seperti dalam berbagai jenis bakteri.
3. Mitokondria memiliki DNA sendiri meskipun mitokondria merupakan organel dari sel. Hal ini menunjukkan bahwa mitokondria pernah hidup secara bebas dan mandiri.
4. Reproduksi mitokondria yang mirip dengan reproduksi bakteri.
5. Beberapa enzim di mitokondria mirip dengan enzim yang ada pada bakteri.
6. Mitokondria tidak dapat diciptakan pada sel yang belum memiliki mitokondria.
Lalu apakah teori ini telah terbukti? Teori endosimbiosis mitokondria sampai saat ini belum dapat dibuktikan. Tetapi teori ini yang digunakan untuk menjelaskan asal usul dari mitokondria.
Lalu bagaimana mitokondria dalam proses fertilisasi?
Sperma memiliki 3 bagian. Bagian pertama yaitu kepala yang membawa DNA dari sel, selain itu sperma juga membawa enzim pemecah yang membantu sperma untuk memasuki sel telur. Bagian kedua adalah bagian tengah. Pada struktur sperma tersebut dapat dilihat bahwa mitokondria yang ada di sel sperma berada di bagian tengah. Disini mitokondria berfungsi untuk membuat energi untuk pergerakan sel sperma. Sementara itu pada sel telur, mitokondria terletak pada sitoplasma. Sedangkan bagian ketiga pada sel sperma yaitu bagian ekor. Bagian ini berputar-putar dan fungsinya yaitu sebagai alat bergerak bagi sperma. Seperti yang kita ketahui dari pelajaran reproduksi yang telah dikenalkan sejak kelas 6 SD, bahwa dalam proses fertilisasi, hanya satu sperma yang berhasil masuk ke dalam sel telur. Dan dalam proses itu hanya bagian kepalanya yang dapat masuk ke dalam sel telur. Sedangkan mitokondria yang ada di dalam sel sperma terletak di bagian tengah, yang merupakan bagian yang terputus dan tidak ikut masuk bersama kepala. Sehingga bagian mitokondria dari sel sperma ini tidak ikut berkembang di dalam sel telur. Pada kasus tertentu, mitokondria yang berada di sel sperma berhasil masuk ke dalam sel telur, tetapi hal ini justru menyebabkan perlawanan dari lisosom. Lisosom mencerna mitokondria yang berasal dari sel sperma ini karena dianggap benda asing. Hal ini akhirnya menyebabkan mitokondria yang diterima anak hanya berasal dari sel telur saja (ibu).
Kembali lagi pada teori endosimbiosis pada mitokondria, sebelum teori ini ada, ilmuwan memperkirakan bahwa warisan dari ibu diatur dari dalam sel telur ibu. Kemudian dalam penemuan selanjutnya ditemukan lagi bahwa jika DNA mitokondria milik sperma bertahan lebih lama maka akan membuat efek yang tidak baik. Penelitian selanjutnya menjelaskan tentang penyakit-penyakit yang berhubungan dengan DNA mitokondria seperti kebutaan, demensia, dan kerusakan saraf.
Apa saja dampak yang disebabkan oleh pewarisan mitokondria?