Mohon tunggu...
Angel Alesya Gultom Tinissia
Angel Alesya Gultom Tinissia Mohon Tunggu... Mahasiswa - I am a positive-thinking person and really like meeting lots of people to learn and sharing experiences

Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

2 Film Animasi Ini Berpengaruh Besar pada Kehidupan Manusia, Lho!

7 Desember 2023   03:00 Diperbarui: 7 Desember 2023   03:20 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang sampai saat ini belum mengetahui arti dibalik film animasi? Patut untuk diketahui bahwa film animasi berbeda dari jenis-jenis film lainnya, yang membedakan ialah format produksi dari film animasi itu sendiri (Astuti, 2022, h.14). 

Format produksi yang diwujudkan merupakan gabungan beberapa gambar, bisa analog maupun digital, dalam bentuk dua dimensi juga ada dalam bentuk tiga dimensi. Gabungan beberapa gambar ini membangun ilusi gambar bergerak yang akan membentuk sebuah alur cerita.

Bisa dikatakan, genre dari film animasi dominan drama, yang nantinya akan bercabang menjadi genre romantis, komedi, romcom, dan masih banyak lagi. Kini, film animasi tidak terlalu mengandalkan genre apa yang akan diaplikasikan kedalam film, melainkan nilai ataupun pesan apa yang ingin dituju oleh pembuat film kepada penontonnya.

Saya yakin para readers sudah sangat familiar dengan dua film animasi ini, Upin-Ipin dan Frozen. Yup! saking fenomenalnya, kedua film animasi tersebut memiliki dampak sosial yang sangat besar, baik dilihat dari lingkup yang paling kecil (individu) hingga lingkup yang paling besar (dunia).

“Atuk, oh Atuk!” jika mendengar kalimat tersebut, yang terlintas dalam pikiran adalah Upin-Ipin. Film animasi produksi Les’ Copaque asal Malaysia ini mengisahkan tentang anak kembar bernama Upin dan Ipin, memiliki karakter yang menggemaskan, lucu, dan cerdas (Septyawan, 2018).

Tak luput Upin dan Ipin mengundang gelak-tawa dan antusias dari para penonton karena kepolosan yang mereka miliki, dan film animasi ini akhirnya menjadi favorit banyak orang. 

Tidak hanya dari sisi lucu nya saja, film Upin-Ipin mampu mempengaruhi perilaku juga gaya bahasa anak, karena target pasar dari film ini adalah anak-anak yang berumur dibawah 10 tahun. 

Para readers tahu tidak, bahwa anak-anak dibawah usia 10 tahun masih sangat rentan menerima pesan dari media, karena daya pikir mereka masih sangat minim, kurangnya ilmu dan informasi menyebabkan anak dengan mudahnya menyerap pesan dari media, sehingga mudah bagi mereka terbawa pengaruh dan meniru sesuatu (Septyawan, 2018.).

lescopaque.com
lescopaque.com

Film Upin-Ipin banyak menyajikan nilai-nilai positif yang terkandung pada tiap tokohnya, seperti karakter peduli sosial yang ada pada season 5 “Ikhlas dari Hati”. Dalam season tersebut terlihat kepedulian Upin dan Ipin terhadap Ijat yang dilanda musibah, lalu Upin memberikan Meimei uang sebesar 10 sen, dan terakhir Mail, Meimei, Ehsan, Fizi, dan Jarjit datang menjenguk Upin dan Ipin yang sedang sakit. 

Ketika film Upin-Ipin season 5 ditayangkan pada siswa SD, banyak dari mereka tertarik meniru dialek yang ada pada film dan ikut tumbuh rasa peduli terhadap sesama, juga saling menghargai. 

Terlihat ketika siswa SD selesai menonton Upin-Ipin, mereka jadi peduli seperti meminjami alat tulis kepada siswa lain yang tidak membawa alat tulis, lalu membersihkan ruang kelas secara bersama-sama. Begitu hebatnya film Upin-Ipin ini sehingga dalam sekali menonton saja, anak-anak mampu meniru perilaku baik yang sesuai dengan pesan yang ingin dituju oleh film Upin-Ipin itu sendiri.

IMdb.com
IMdb.com

Mari kita beralih ke film Frozen. Untuk film ini, cakupan bahasan-nya lebih luas karena menyinggung bisnis dan juga saham. Film Frozen sukses meraih US $1.3 miliar di Box Office (Forbes, 2015) dalam penjualan filmnya saja, belum lagi dalam hal penjualan lisensi merchandise dari tokoh-tokoh nya. 

Dari karakter Elsa, terkumpul penjualan ritel sebesar US $107.2 miliar yang mana kategori ini menyumbang 46% dari total US $13.4 miliar royalti dari barang dagang yang berlisensi. Saking sempurnanya, film Frozen berhasil “membekukan” lisensi menarik dari film lainnya karena para pengecer secara berlebihan terlalu mendukung tokoh Elsa dan kawan-kawannya, dengan mengorbankan barang berlisensi lainnya dalam satu rak. 

i.pinimg.com
i.pinimg.com

Dengan Frozen, kita bisa melihat kepopuleran Barbie tergeser dari peringkat 1 selama 11 tahun. Penjualan boneka Barbie di seluruh dunia menurun 21% dan harga saham Mattel pun ikut menurun 34% (Bisnis.com, 2014). 

images-cdn.ubuy.co.id
images-cdn.ubuy.co.id

Kesuksesan Frozen berhasil membawa tinggi saham Disney di pasar modal, dari awal rilisnya Frozen saham Disney naik 14% dan mencapai level 79,94 dolar Amerika (Suara.com, 2014). Pada akhirnya, Mattel membeli lisensi Frozen dari Disney dan meraih US $100 juta dari penjualan merchandise Frozen. 

i.pinimg.com
i.pinimg.com
Pada Maret 2014, terhitung sudah 500 ribu boneka Elsa dan Anna yang terjual di pasaran. Tidak lain dan tidak bukan, lonjakan film Frozen berasal dari strategi promosi melalui media sosial yang dilakukan oleh Disney. Tidak kurang 100 video mengenai Frozen “diposting” di YouTube Disney.

Referensi:

N.P Astuti, R.A. V. (2022). Buku Ajar Filmologi Kajian Film. UNY Press.

Septyawan, D. 2018. Analisis Film Upin & Ipin Dalam Penanaman Karakter Peduli Sosial. Jurnal Sinektik, Volume 1 Nomor 1.  

Forbes.com (n.d.).  Efek 'Frozen': Saat Merchandising Film Disney Terlalu Banyak. Retrieved December 6, 2023, from https://www.forbes.com/sites/natalierobehmed/2015/07/28/the-frozen-effect-when-disneys-movie-merchandising-is-too-much/?sh=20504b7c22ca

Bisnis.com (n.d.). Merchandise Film: Frozen Sukses Kalahkan Barbie. Retrieved December 6, 2023, from https://ekonomi.bisnis.com/read/20141126/100/275705/merchandise-film-frozen-sukses-kalahkan-barbie

Suara.com (n.d.). Frozen Sukses, Saham Disney Melesat. Retrieved December 6, 2023, from https://www.suara.com/bisnis/2014/03/16/211016/frozen-sukses-saham-disney-melesat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun