Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Konstruksi Gender pada "Love For Sale 1" dan "Love For Sale 2"

14 Desember 2020   02:30 Diperbarui: 14 Desember 2020   19:41 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Richard dan Arini (dok. Love for Sale)

"Mas aku siapin sarapan, ya."
"Hei, aku sudah menyiapkan makan siang"
"Aku ambilkan ya"
"Aku sering membantu ibu memasak"

Dialog Arini pada film Love For Sale 1 dapat menunjukkan adanya feminitas pada perempuan. Stereotip perempuan Indonesia adalah melayani pasangannya dan bisa memasak. Arini juga bersifat keibuan dan penyayang. Hal tersebut terlihat dari caranya mengurus Richard yang sebelumnya sendiri dan kesepian.

Arini pada Love for Sale 2 tidak banyak berdialog seperti di Love For Sale 1, namun banyak adegan yang menunjukkan sifat Arini yang keibuan. Masih sama seperti Arini di Love For Sale 1 yang melayani dan suka memasak. Arini dapat mengubah sifat seseorang, seperti ia mengubah sifat ibu Ican dan sifat Richard. Arini muncul sebagai sosok yang mudah diterima dan disayangi oleh semua orang.

Konstruksi sosial yang ada di film Love For Sale 1 dan Love For Sale 2 merupakan gambaran dari kehidupan nyata. Melalui tokoh Arini, Richard, dan Ican, terlihat adanya kesamaan dengan konstruksi sosial gender di kehidupan nyata. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis teks dan adegan para tokoh sehari-hari.

Adanya maskulinitas yang terlihat pada Richard dan Ican yang juga merepresentasikan laki-laki di dunia nyata. Maskulinitas Ican dan Richard juga berbeda. Arini juga merepresentasikan feminitas perempuan di dunia nyata.

Kedua film ini wajib dimasukkan ke daftar must watch! Film ini dapat menunjukkan realitas yang ada di sekitar kita. Selain itu, kedua film ini memberikan drama romantis yang lain dari biasanya.

Daftar Pustaka

ArdiyantiJ. (2019). FEMINITAS DAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN PADA WEBSERIES "SORE (ISTRI DARI MASA DEPAN)". Voxpop, 1(1), 120-126. Retrieved from /voxpop.upnjatim.ac.id

Asri, R. (2020). Membaca Film Sebagai Sebuah Teks: Analisis Isi Film "Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI)". Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74-86.

Ramadhana, R. C., & Utami, C. D. (2020). THE RICHARD'S MASCULINITY IN FILM LOVE FOR SALE 1. Capture: Jurnal Seni Media Rekam, 11(2), 54-69.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun