Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kisah Boss Galak Dalam Film "The Devil Wears Prada"

14 Oktober 2020   13:58 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:12 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerjaan yang tidak sesuai dengan cita- cita atau passion seringkali terjadi dalam dunia pekerjaan. Kondisi tersebut yang terjadi pada film berjudul The Devil Wears PradaFilm ini bercerita tentang Andrea 'Andy' Sachs (Anne Hathaway), seorang gadis fresh graduate dari Universitas Northwestern yang memiliki mimpi bekerja sebagai penulis. Namun, ia justru mendapatkan tawaran pekerjaan di kantor majalah Runway sebagai asisten junior pemimpin redaksi, Miranda Priestly (Meryl Streep).

Pada awalnya, Andy menerima pekerjaan tersebut untuk dijadikan sebagai batu loncatan untuk menjadi jurnalis. Andy sama sekali tidak mengerti dunia fashion, yang membuat Andy berbeda dengan asisten Miranda lainnya. Asisten senior Miranda, Emily Charlton (Emily Blunt), sering mengejek cara berpakaian Andy yang jelek. Andy awalnya juga diremehkan, baik oleh Miranda dan Emily.

Kata 'devil' pada judul film ini sangat cocok merepresentasikan karakter Miranda. Kata tersebut merupakan kata kiasan. Cara Miranda memperlakukan asistennya sangat kejam. Karakter bos yang memperlakukan asistennya sebagai pesuruh.

Suatu hari Nigel (Stanley Tucci), art director majalah Runway, membantu Andy untuk tampil lebih modis dan bertanggung jawab atas pekerjannya. Lama kelamaan Andy mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Andy menjadi asisten yang dipercaya oleh Miranda.

insider.com
insider.com
Pekerjaan Andy banyak menyita waktunya dengan sang pacar, Nate (Adrian Grenier) dan teman serta keluarganya. Awalnya ada perasaan bangga namun lama kelamaan semuanya hanya tentang Miranda.
 
Kisah Andy dan pekerjaannya semakin rumit. Ia seperti terjebak menjadi budak Miranda dan berubah menjadi seperti Miranda.

Ekonomi Politik dalam The Devil Wears Prada

pinterest.com
pinterest.com
"Kamu tidak memiliki gaya atau selera fashion" kata tersebut diucapkan oleh Miranda kepada Andy saat interview kerja. Kata tersebut seperti menyindir Andy. Bekerja di industri fashion juga harus memiliki selera fashion.

pinterest.com
pinterest.com
"Faktanya, kamu memakai sweater yang dipilihkan untukmu dari orang yang berada di ruangan ini" kata ini seperti menyiratkan bahwa Andy adalah kelas bawah dan Miranda adalah kelas atas. Dalam industri fashion, kelas Miranda seperti yang tertinggi sehingga Andy tampak seperti kelas terendah karena tidak mengerti dunia fashion dan hanya membeli di toko- toko biasa dengan harga murah.


pinterest.com
pinterest.com
"Jadi gadis di sini tidak makan apapun?"
"Tidak sejak dua menjadi empat dan nol menjadi dua"
"Aku enam" maksud dari angka tersebut adalah ukuran baju para gadis yang bekerja di Runway. Dalam US, ukuran dua sama dengan XXS dan ukuran nol sama dengan XXXS. Gadis tersebut mempertahankan ukuran yang kecil seakan seperti model. Sedangkan Andy berukuran enam yang sama dengan S.

pinterest.com
pinterest.com
"Semua orang ingin menjadi kita" Miranda berkata bahwa semua orang ingin menjadi kita, menjadi kaya atau menjadi terkenal, atau bahkan keduanya. Adanya kesenjangan sosial di masyarakat sehingga terdapat kata kelas atas dan kelas bawah. Memang belum tentu semua orang ingin menjadi seperti Miranda Priestly, tapi ada beberapa orang yang ingin seperti dia.


Tangkapan layar dari twitter.com
Tangkapan layar dari twitter.com
Tangkapan layar dari twitter.com
Tangkapan layar dari twitter.com
Dua cuitan twitter ini menceritakan bahwa pekerjaan mereka seperti bekerja di film The Devil Wears Prada. Film ini sangat ikonik sehingga orang dapat merefrensikan pekerjaan atau bos mereka seperti di film tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun