Mohon tunggu...
Angela Gina
Angela Gina Mohon Tunggu... Lainnya - Comm '18

Enjoy my writing! Appreciate any feedback.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Mainan Menjadi Hidup Berkat CGI

2 September 2020   20:40 Diperbarui: 2 September 2020   20:49 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hiburan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap orang. Setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk menghibur diri. Salah satu cara mudah dan murah adalah dengan menonton film. Menonton film dapat dilakukan di mana saja, sendiri maupun ramai-ramai.

Industri film saat ini sudah sangat berkembang. Film komersial yang ditayangkan pertama di dunia adalah film dokumenter di Paris oleh Louis Lumiere dan Auguste Lumiere (History, 2009). Film tersebut masih berwarna hitam putih. Namun saat ini, film sudah berwarna bahkan memiliki CGI (Computer-Generated Imagery).

Bermain Visual Effect dengan CGI

Matrix (1999). Sumber: medium.com/@1005696
Matrix (1999). Sumber: medium.com/@1005696
Menurut Nedomansky, CGI merupakan salah satu teknologi yang digunakan oleh pembuat film untuk membantu menceritakan cerita yang ingin mereka buat dengan lebih baik. CGI sangat berbeda dengan animasi komputer, CGI mencakup pemandangan statis dan gambar dinamis. CGI tidak dibuat dengan mudah, dibutuhkan pemikiran cermat, kreativitas, eksperimen, dan desain.

CGI mengacu pada grafik komputer 3D untuk membuat karakter, adegan, dan efek khusus dalam film, televisi, dan game. CGI sangat menarik ketika citra yang dihasilkan komputer dilapisi ke dalam rekaman film digital menggunakan teknik yang dikenal sebagai pengomposisian. 

Masyarakat mungkin lebih familiar dengan kata ‘green screen’ atau ‘layar hijau’. CGI dibuat dengan menggunakan metode yang berbeda. 2D Pixel berbasis editor gambar dapat membuat bentuk vektor. Perangkat lunak 3D dapat membuat semuanya, dari gambar primitif sederhana hingga bentuk kompleks. (McDonald, 2020)

Awal dari CGI adalah tahun 1950an, ketika komputer mekanis digunakan kembali untuk membuat pola ke dalam sel animasi lalu dimasukkan ke dalam film. Film pertama yang menggunakan CGI 2D adalah WestWorld (1973) dan CGI 3D adalah FutureWorld (1976) (Vashi, 2019). 

Sejak saat itu teknologi CGI terus digunakan untuk mengubah karakter dan pemandangan. Tanpa CGI, film akan membosankan dan kurang menarik. Biaya produksi CGI lebih murah dibandingkan metode fisik yang mengandalkan pembuatan miniatur, mempekerjakan ekstra untuk pemandangan keramaian.

CGI di Indonesia juga semakin berkembang. Beberapa film di Indonesia seperti Garuda Superhero (2015), Comic 8: Kasino King (2015), Bangkit (2016), dan Gundala (2019). Bukan hanya film yang menggunakan CGI, beberapa iklan juga menggunakan CGI, seperti iklan GoPay Indonesia “Pevita Ditembak, Jota Bertindak”.

Toy Story (1995)

impawards.com
impawards.com
Kemunculan Pixar Animation Studio pada tahun 1995 mengubah permainan CGI. Film Toy Story (1995) merupakan film sukses pertama Pixar. 

“Pada saat itu, tidak ada dari kami yang tahu apa yang kami lakukan. Kami tidak memiliki keahlian produksi apa pun kecuali untuk film pendek dan iklan. Jadi kami semua adalah pemula” kata Ed Catmull pada Time, yang saat itu menjadi Software Engineer dan sekarang menjadi Presiden Pixar and Disney Animation Presiden (Zorthian, 2015)

Saat Toy Story dibuka, anak-anak dan orang dewasa berkumpul di bioskop. Toy Story menjadi film dengan penjualan tertinggi selama tiga minggu berturut-turut. Film Toy Stiry menjadi tonggak sejarah untuk animasi sebagai film animasi komputer 3D berdurasi penuh pertama. Toy Story memenangkan Academy Award untuk Best Animated Feature, 20/20 Award (2016) untuk Best Picture dan Best Song, dan masih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun