Mohon tunggu...
ANGELA DWITA BUDIKUSUMA
ANGELA DWITA BUDIKUSUMA Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Saya adalah orang yang ceria, jadi setiap orang yang bertemu saya pasti akan tersenyum!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ikhlas

6 Februari 2024   10:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   11:13 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul Film:  Man In Love

Pengarang: Chih-Chung Chien

Sutradara: Yin Chen-hao

Direktor: Yin Chen-hao

Klik untuk menonton Film Man In Love

Di balik senyumnya yang menyelinap, tersembunyi rahasia cinta yang mendalam. Seorang pria dengan masa lalu yang gelap, terjerat dalam labirin emosi dan konflik. Namun, ketika cinta datang tanpa permisi, segalanya bisa berubah. Kisah cinta ini adalah perjalanan menuju kebenaran yang tak terduga. Siapakah sebenarnya "Man in Love"?

Yin Chen-hao merupakan seorang sutradara video musik asal Taiwan. Selama studi pascasarjana bidang kimia di Universitas Nasional Tsing Hua. Yin mendirikan Spacebar Studio pada bulan Februari 2012 bersama lima mahasiswa NTHU lainnya. 

Video awal Spacebar Studio adalah proyek beranggaran rendah yang disutradarai oleh Yin yang diposting online, kemudian menjadi viral. Dia mengarahkan video musik untuk "LOVE", sebuah lagu dari album 2019 Somewhere in Time, I Love You oleh Accusefive, yang memenangkan Golden Melody Award untuk Video Musik Terbaik  pada upacara Golden Melody Awards ke-31 di 2020. 

https://ayunafamily.com/wp-content/uploads/2023/10/REVIEW-JUJUR-FILM-MAN-IN-LOVE-717x1024.jpeg

Film pertama yang dirilis Yin Chen-hao adalah Man In Love pada tahun 2021.  Satu bulan setelah dirilis, blockbuster Taiwan "Man In Love" mencapai NT$300 juta (US$10,7 juta) di box office Minggu (25 April). 

Pertama kali diputar pada tanggal 1 April, "Man In Love" di Taiwan telah melampaui film fiksi ilmiah Korea Selatan "Seobok" dan "Godzilla vs. Kong". Film ini beradaptasi dari film Korea Selatan yang berjudul sama karya Han Dong Wook dan dirilis pada tahun 2014. 

Walaupun begitu  Man In Love versi Yin dikembangkan lebih bagus dari watak tokohnya yang mampu membangkitkan emosi penonton terkhusus pada karakter utamanya. 

Man In Love dibintangi aktor Roy Chiu dan Tiffany Hsu yang mampu membawa kehidupan pada karakter A-Cheng dan Hao Ting. Berlatarbelakang khas Taiwan, film ini mencoba menangkap perjuangan rakyat biasa. Rakyat biasa yang terlilit hutang kepada A-Cheng karena masalah ekonominya. 

Kekuatan yang diciptakan oleh film Yin Chen-hao ini terletak dalam karakter A-Cheng. Film yang akan kita tonton adalah film romansa  yang tragis, menyedihkan tetapi penuh dengan kasih sayang dan kepedulian. Selain itu, beberapa adegan dalam film ini mengandung kekerasan dan pelecehan seksual tetapi film ini terkhususkan usia 18+.

A-Cheng adalah pekerja yang tegas, cerdik dan peduli. Tokoh A-Cheng sebagai penagih utang yang ditakuti sebab selalu mampu mengintimidasi orang yang akan ia tagih dengan cara-cara yang gila. 

Contohnya ia mengancam para orang yang ditagihnya dengan cara menyakiti dirinya sendiri semisal dengan meminum bensin, memukul dirinya dengan benda penuh kekuatan kencang. 

A-Cheng sangat mengorbankan kepentingan diri sendiri dengan cara yang menyakiti dirinya. A-Cheng tetap berjuang hingga orang yang ditagih merasa Iba terhadap perilaku A-Cheng dan segera membayar hutangnya. 

Walaupun begitu, tokoh A-Cheng memiliki sikap yang berbeda kepada rakyatnya yang tidak mampu. Umumnya kebanyakan penagih hutang tidak seperti A-Cheng yang membantu para pemilik hutang yang sedang mengalami kesulitan dalam ekonomi mereka. Sebagai seorang manusia, sudah kodratnya jika kita menerapkan sikap peduli terhadap sesama. 

Sangat sulit untuk menumbuhkan rasa peduli dan iba sebagai penagih hutang, tetapi Tokoh A-Cheng bisa membuat karakternya semakin peduli dan memiliki rasa kasih sayang yang tinggi. Meski ada perbedaan dari satu manusia dengan manusia lainnya, bukan berarti menjadi penghalang untuk bisa memberikan rasa empati. 

Sikap peduli tidak seharunya pandang bulu, semuanya merata tanpa terkecuali. Semisalkan orang yang ditagih sudah membayar, ia tetap mengembalikan uangnya karena peduli dengan keadaan si pemilik hutang ini. 

A-Cheng melihat bahwa ada persoalan yang lebih penting seperti membiayai anaknya yang sedang sakit untuk operasi. Tindakan kepedulian A-Cheng membuat bosnya marah karena uang yang dikumpulkan tidak mencapai target. 

Hangatnya film ini semakin dirasa ketika A-Cheng ingin menagih hutang kepada seseorang pria yang sedang dirawat di rumah sakit dan didampingi oleh gadisnya, bernama Hao Thing. Hati A-Cheng yang penuh kasih sayang membuat ia peduli dan memunculkan benih cinta kepada Hao Thing. 

Kekuatan film mulai ditunjukkan dengan menggambarkan perasaan cinta dengan intensitas yang mendalam, menyajikan plot yang memikat, dan memperlihatkan perjalanan emosional karakter utamanya secara mengharukan. Tokoh A-Cheng ini meminta Hao Thing  untuk menjual organ tubuhnya yang dimana hal itu sebagai bahan bercanda oleh Ah Cheng, tetapi Hao Thing menanggapi hal itu dengan serius. 

Hidup manusia tidak bisa selamanya tentang bercanda, apalagi disaat kondisi yang genting seperti itu. Hidup dengan penuh kekayaan adalah sumber kebahagiaan tetapi tidak bagi Hao Thing.

Hao Thing pasrah dengan semua yang diminta A-Cheng. Jika Hao Thing benar menjual organ tubuhnya film ini akan berubah menjadi film psikopat yang tragis dan histeris. 

Namun, karya sastra yang berhasil yaitu alur kisahnya sesuai dengan genre yang diberikan. Film romansa adalah kisah cinta yang berfokus pada gairah, emosi, dan keterlibatan kasih sayang dari karakter utama dan perjalanan yang benar-benar kuat, cinta sejati dan murni mereka yang akan membawa mereka melalui kencan, pacaran atau pernikahan.  

Film Man In Love berhasil membawa alur kisah cinta sesuai dengan judulnya "Man In Love" berarti Pria yang sedang jatuh cinta. Tokoh A-Cheng telah menunjukkan cintanya kepada Hao Thing dengan memintanya melakukan kencan kontrak berisi kencan selama 30 hari sebagai tebusan hutang sang Ayah. 

Ayah Hao Thing sedang sakit dan menetap di rumah sakit Hao Thing terus merawatnya dengan setia. Film ini menawarkan pengalaman yang menginspirasi dan merangsang pemikiran tentang hubungan dan kesetiaan. 

Di situasi dan kondisi apapun, keluargalah yang menjadi prioritas, terutama orang tua. Selayaknya apabila keluarga dan saudara menjadi yang pertama ada untuk penyemangat di situasi seperti apapun. 

Film ini menunjukkan sisi humanismenya yang tinggi dan mengajarkan kita untuk selalu memperhatikan sesama. Khususnya untuk orang yang kita sayang yaitu keluarga kita. 

Pada awalnya Hao Thing merasa tidak nyaman berkencan kontrak dengan seorang penagih hutang yang ia pikir tidak memiliki hati. Film percintaan membuat kisah untuk mencari cinta yang kuat, murni dan asmara menjadi fokus dari alur utama. Kadang-kadang, pecinta asmara akan menghadapi rintangan atau memberikan rintangan untuk berjuang mendapatkan hati sang pujaan.

Hao Thing masih terus menilai sisi baik A-Cheng tetapi pikirannya terbungkam ketika melihat A-Cheng menghajar anak buahnya dan membantu pemilik toko yang warungnya telah diobrak-abrik. 

A-Cheng sangat peduli dengan kondisi pemilik toko itu, tetapi bosnya tetap ingin menagih dengan panjang tangan anak buahnya, sehingga membuat A-Cheng semakin emosi. Kejadian ini membuat Hao Thing takut dan kaget, jika ia tahu kejadian sebenarnya pasti akan tetap mendukung A-Cheng. Di lain sisi semenjak kejadian tersebut Hao Thing selalu menghindar.

Kesedihan pun semakin memuncak ketika ayah dari Hao Thing menghembuskan nafas terakhirnya. Sebenarnya apa penyakit ayah Hao Thing? Bagaimana bisa separah itu hingga meninggal? Kita hanya mengetahui bahwa ayah Hao Thing jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. 

A-Cheng cekatan untuk menyediakan tempat pemakaman dan membawa karangan bunga. Sebelum acara pemakaman dimulai Hao Thing melihat pemilik toko kala itu, tetapi kejadian tak disangka melihat keluarga pemilik toko yang sebelumnya diihajar oleh Ah Cheng dan mempertanyakan kehadiran mereka, mereka pun memberi tahu bahwa mereka datang karena A-Cheng mengundang mereka lalu mereka memberi tahu bahwa kejadian sebelumnya A-Cheng bukan membuat keributan, justru Ah Cheng membela mereka dari anak buahnya dan memberi tahu bahwa A-Cheng adalah orang yang baik hati. 

Hao Thing semakin kaget karena beberapa kerabat datang dan mengatakan bahwa yang meninggal merupakan mertuanya. Selesai pemakaman ayah Hao Thing, A-Cheng  menemani Hao Thing berbelanja dan mengantarkannya pulang, mulai hari Hao Thing mulai tersentuh hatinya dengan ketulusan dari A-Cheng. 

Hari demi hari mereka lalui dengan kencan kontrak tersebut mulai tumbuh benih cinta antara mereka berdua khususnya  Hao Thing. Akhirnya alur kisah cinta ini dibawa ke dalam hubungan pacaran setelah melewati berbagai rintangan. Film romansa akan semakin menyentuh apabila ada kejelasan didalam suatu hubungan. 

Mereka menjalani hari bersama dengan pekerjaanya masing-masing. Tidak lupa mereka selalu meluangkan waktu untuk berkencan, hingga disaat mereka sedang membahas masa depan mereka, Hao Thing memberi tahu bahwa ia sangat ingin membuka usaha toko tehnya sendiri dan A-Cheng pun mensupport keinginan sang pujaan hatinya. Toko Teh dibangun dengan benih cinta mereka berdua. 

Namun, kisah cinta mereka tidak semulus semestinya, A-Cheng menghindar dari Hao Thing karena mendapat diagnosa penyakit serius. Kondisi tersebut menyadarkan bahwa kita tidak bisa mengetahui kapan kita akan tiada. Setiap detik berarti, dan selalu sayangi orang terdekat di sisa waktu yang ada di dalam kehidupan ini. 

Seperti penyakit ayah Hao Thing yang tidak diberikan penjelasan begitupula penyakit A-Cheng. Sebaiknya di dalam film perlu dijelaskan agar penonton bisa mengetahui lebih jelas terkait penyakit yang diderita, alurpun akan semakin menyedihkan. 

Semakin hari penyakitnya semakin parah hingga memerlukan serangkaikan pengobatan seperti operasi dan menetap di rumah sakit. Namun penyakit yang diidapnya sudah semakin memburuk sampai akhirnya tubuh A-Cheng sudah tidak sanggup lagi dan menghirup nafas terakhir meninggal dunia.

Hao Thing sangat menyayangi A-Cheng dan level tertinggi mencintai seseorang adalah dengan mengikhlaskannya. Sebelum A-Cheng meninggal dia sempat membuat surat kepada sang ayah, yang berisi permintaan maaf atas segala perbuatannya yang membuat ayahnya marah dan dia juga meminta ayahnya untuk menjaga dan merawat Hao Thing karena ia tidak punya siapa-siapa lagi dan menganggap Hao Thing sebagai anaknya sendiri. Yin mengemaskan Film Man In Love ke dalam perasaan cinta yang mendalam, menunjukkan emosional perjalanan karakter utamanya, hingga dapat memikat para penontonya dengan berbagai plotnya. Penonton pasti tidak akan menyangka kalau A-Cheng akan tiada, tetapi Yin berhasil membuat akhir Film Man In Love tidak tertebak yaitu berakhir menyedihkan. 

FIlm Man In Love versi Korea dan versi Taiwan tetap  mempertahankan konsistensi dalam alur filmnya. Walaupun bergenre romansa tetapi film ini tetap dikemas dengan kesedihan yang mendalam. 

Dari film ini penonton diajarkan untuk mengikhlaskan seseorang apalagi orang yang sangat kita sayangi. Kenyataan memanglah pahit tetapi pasti ada keindahan yang sudah disiapkan Tuhan kepada kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun