Mohon tunggu...
Angela Angel
Angela Angel Mohon Tunggu... Editor - angel

seorang penulis amatir menuju handal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

4 Bahan Baku Ban dari Bahan Alami dan Ramah Lingkungan

24 Maret 2022   12:40 Diperbarui: 24 April 2022   19:27 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bahan baku ban yang akan kami bahas kali ini masih banyak yang belum mengetahuinya. Ban adalah satu di antara beberapa komponen yang sangat penting untuk sebuah kendaraan, baik roda dua atau roda empat. Ban yang berkualitas akan membuat perjalanan nyaman dan aman.

Sebaliknya, ban yang tidak berkualitas membuat pengemudi serta penumpang merasa kurang nyaman selama berkendara. Ternyata, di dalam pembuatannya komponen ban yang berwarna hitam memakai bahan-bahan alami serta ramah lingkungan.

Racikan dalam membuat ban tersebut ternyata belum banyak orang yang tahu. Maka dari itu, di sini kami akan menjelaskan apa saja bahan alami dalam membuat ban.

Bahan Baku Ban untuk Kendaraan Bermotor

Setidaknya ada empat bahan baku ban di mana bahan-bahan tersebut bisa Anda dapatkan secara alami. Bahan bakunya pun ada di sekitarmu dan termasuk ramah lingkungan. Saat ini sudah banyak produsen yang memakai bahan tersebut, termasuk produsen ban yang ada di Amerika Serikat.

1. Kedelai

Bahan pertama untuk membuat ban adalah kedelai atau lebih tepatnya minyak kedelai. Minyak tersebut akan berperan sebagai senyawa terhadap sebuah tapak ban Eagle Enforcer All Weather, Assurance WeatherReady, Assurance ComfortDrive, dan Eagle Exhilarate.

Bahan yang ramah lingkungan tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi. Selain itu, bahan ini juga mampu mengurangi konsumsi energi dan membuat ban menjadi lebih lentur. Minyak kedelai juga bisa untuk meningkatkan traksi, termasuk ketika berada di suhu rendah, salju, dan hujan.

2. Sekam Padi

Sekam padi merupakan bahan yang berperan penting dalam pembuatan silika. Bahan ini berguna untuk bisa menghasilkan abu pembakaran. Sama halnya pada saat proses pembakaran menggunakan pasir.

Abu silika yang berasal dari sekam padi bermanfaat untuk memberikan kinerja yang sama akan tetapi dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan cenderung lebih sedikit. Alasannya karena memanfaatkan sumber daya yang bisa diperbarui.

Sekam padi dapat dengan mudah ditemukan. Oleh karena itu pemilihan jenis bahan baku ini menjadi alternatif yang win win solution dan menguntungkan baik untuk manusia maupun lingkungan.

Baca juga : https://icrp-online.org/2022/01/05/mengenal-berbagai-macam-jenis-bahan-bakar-industri/

3. Kembang Dandelion

Bahan baku ban berikutnya yaitu kembang Dandelion. Mungkin Anda masih agak asing dengan nama tersebut karena lebih populer dengan sebutan kembang Jombang, atau Randa Tapak.

Bahan tersebut menjadi cukup terkenal karena akarnya mempunyai getah karet. Berdasarkan penelitian, getah karet yang terdapat pada kembang Dandelion bisa Anda panen. Jangka waktu panennya kurang lebih enam bulan sekali. Waktunya cenderung lebih cepat dari pada memanen karet tradisional.

4. BiosipreneTM

Sebuah bahan yang merupakan karet sintetis. Bahan ini berasal melalui sebuah proses kimia. BiosipreneTM juga bisa menjadi pilihan untuk bahan dari pada Anda harus menggunakan bahan baku yang berbasis minyak bumi. 

Jadi, bisa dijadikan pilihan untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang sifatnya  tidak dapat diperbaharui.

Manfaat menggunakan bahan tersebut adalah membantu mengurangi penyebaran karbon ban. Maka tidak heran ketika biospreneTM menjadi salah satu bahan pilihan karena alami dan ramah lingkungan.

Kunjungi juga : solar industri 

Sudah Tahu Apa Saja Bahan Baku Ban Ramah Lingkungan?

Itulah beberapa bahan baku ban yang bisa Anda dapatkan secara alami. Menggunakan bahan tersebut secara tidak langsung membantu dalam menjaga lingkungan, loh. 

Jadi, nantinya ban yang sudah tidak terpakai tidak akan menimbulkan polusi dan akan lebih mudah terurai daripada ban pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun