Mohon tunggu...
Angela Amanda Berlian Hati
Angela Amanda Berlian Hati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

S1 BIMBINGAN DAN KONSELING

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelaksanaan Layanan Responsif: Home Visit untuk Siswa di Masa Pandemi

9 Juni 2022   16:32 Diperbarui: 9 Juni 2022   16:36 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kunjungan rumah atau yang biasa dikenal sebagai home visit merupakan salah satu bagian dari layanan responsif dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Home visit merupakan salah satu layanan pendukung dari kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan guru BK dengan mengunjungi orang tua atau tempat tinggal siswa (Hidayah, 2019). Dalam dilakukannya layanan home visit, tentu saja terdapat tujuan yang akan dicapai. 

Tujuan dari dilakukannya home visit bisa dikelompokkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Pada tujuan umum, home visit dilakukan untuk memperoleh data secara lebih lengkap dan nyata terkait keadaan peserta didik. Dengan home visit nantinya akan dibangun adanya komunikasi antara Guru BK dan orang tua atau anggota keluarga yang lain mengenai upaya penanggulangan permasalahan peserta didik. 

Pada tujuan khusus ditinjau dari fungsi pelayanan konseling, berfokus pada lebih dipahaminya kondisi klien khususnya terkait dengan kondisi rumah dan keluarganya (fungsi pemahaman). 

Melalui data yang lebih lengkap maka, upaya penanggulangan permasalahan peserta didik diharapkan dapat lebih intensif. Kerja sama dan komitmen yang dijalin dari orang tua dan anggota keluarga yang lain akan lebih membantu dan memudahkan pelayanan terhadap peserta didik (fungsi pengentasan). 

Layanan responsif merupakan salah satu layanan yang menjadi bagian dari Bimbingan dan Konseling Perkembangan. Bimbingan dan konseling perkembangan merupakan orientasi baru layanan bimbingan dan konseling yang didasarkan pada fungsi pengembangan. Adanya BK Perkembangan juga berfungsi sebagai upaya pencegahan, pendidikan dan pengembangan. 

Menurut Lestari (2010) Secara rinci terdapat beberapa tujuan dari adanya bimbingan dan konseling perkembangan. Yaitu : a). Memahami, menerima, mengarahkan dan mengembangkan minat, bakat dan kemampuan seoptimal mungkin. b). Menyesuaikan diri dengan keadaan di lingkungan dimana individu hidup (seperti pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat). c). Merencanakan kehidupan di masa depan individu sesuai dengan tuntutan dunia saat ini dan di masa depan. d) Membantu peserta didik dalam mengembangkan cara pemahaman dan sikap hidup yang sehat baik terhadap diri sendiri/lingkungannya. e). Menguasai keterampilan baik dalam bidang sosial-pribadi dan belajar sesuai dengan yang diperlukan pada taraf dan kebutuhan perkembangan. f). Mengekspresikan diri baik dalam pikiran/ perasaan secara tepat dan bertanggung jawab tanpa merasa terancam dan tertekan. g). Mengendalikan dan menyalurkan dorongan-dorongan dan keinginan individu secara wajar. h). Membantu mengatasi masalah dan kesulitan dalam perkembangan individu itu sendiri. Selanjutnya, BK Perkembangan bergerak untuk berfokus dengan adanya empat layanan yaitu : Layanan Dasar, Layanan Responsif, Perencanaan Individual dan Dukungan Sistem. 

Home visit sendiri merupakan salah satu strategi yang dilakukan BK Perkembangan dalam bagian layanan responsif. Layanan Responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang menghadapi kebutuhan dan masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, sebab jika tidak segera dibantu menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangan. 

Home visit perlu dilakukan khususnya bagi beberapa siswa yang terlihat memiliki hambatan yang terjadi dalam melakukan proses belajar di sekolah. Karena dengan dilihat bahwa suatu peserta didik memiliki hambatan dalam belajar bisa saja penyebabnya karena kondisi rumah yang kurang kondusif. Terdapat beberapa tahap yang bisa dilakukan dalam rangka pelaksanaan home visit :

1. Tahap Perencanaan, program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian
2. Tahap pelaksanaan, program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya
3. Tahap penilaian, hasil dari kegiatan diukur dengan nilai
4. Tahap analisis hasil, hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut
5. Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan 

Dalam pelaksanaan Home Visit, tentu saja akan terdapat beberapa kendala atau hambatan baik yang sudah diperkirakan atau diluar perkiraan. Namun sebisa mungkin, Guru BK mengupayakan agar bisa terlaksananya kegiatan home visit dalam rangka untuk menanggulangi permasalahan yang dimiliki peserta didik. Dengan home visit, diharapkan ditemukan penyebab yang menjadi akar permasalahan dan pada nantinya terdapat komunikasi serta kerjasama yang terjalin antara Guru BK dan Orang tua atau anggota keluarga yang lain. 

Lalu bagaimana dengan pelaksanaan home visit saat Pandemi? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun