Mohon tunggu...
Angelaa Lovely
Angelaa Lovely Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan

12 Mei 2024   19:14 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di antara senandung malam yang sunyi, Hujan datang membasahi bumi yang gersang. Tiada suara, hanya gemerisik halus, mengiringi langkahnya dalam gelap.

Embun pagi menari di ujung daun, menyambut mentari dalam pelukan hangat. Namun kenangan hujan tetap terpatri, di setiap tetes yang mengalir dalam ingatan.

Hujan, pelipur lara hati yang terluka, menyapu bersih jejak kesedihan yang mengalir. Di balik awan kelabu, bagai pelangi di senja hari.

Oh, hujan yang turun dengan tenang, seperti rahmat yang mengalir tak henti. Engkau membawa pesan dari langit, bahwa setiap tetes memiliki arti yang suci.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun