Di antara senandung malam yang sunyi, Hujan datang membasahi bumi yang gersang. Tiada suara, hanya gemerisik halus, mengiringi langkahnya dalam gelap.
Embun pagi menari di ujung daun, menyambut mentari dalam pelukan hangat. Namun kenangan hujan tetap terpatri, di setiap tetes yang mengalir dalam ingatan.
Hujan, pelipur lara hati yang terluka, menyapu bersih jejak kesedihan yang mengalir. Di balik awan kelabu, bagai pelangi di senja hari.
Oh, hujan yang turun dengan tenang, seperti rahmat yang mengalir tak henti. Engkau membawa pesan dari langit, bahwa setiap tetes memiliki arti yang suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H