Sudah beberapa malam ini aku resah......
Mencoba memejamkan kedua bola mata yang indah dengan menatap langit biru yang bertaburan bintang-bintang
Sudah ku ambil wudhu dan ku gelar sajadah untuk berdoa kepada allah swt.
Hubunganku dengan biyan seorang pria berusia 30tahun pria yang sudah sangat sangaaaaaaaaatttt mapan dalam financial,memiliki jabatan tinggi,dan memiliki beberapa usaha yang ia dirikan sendiri,bahkan ia seorang anak tunggal dan pewaris satu-satunya.
Biyan tak begitu tampan rupawan tak seperti sosok pria yang anyelir idam-idamkan selama ini.
Tapi biyan pria yang sangat santun dalam tutur kata dan sikap perbuatannya.ia lahir dari rahim seorang ibu yang sangat terpandang di kota nya.....hidupnya pun dipenuhi dengan keberkahan dan orang-orang tua yang banyak mendampingi jalan hidupnya,baik dalam karirnya juga tentang kehidupan pribadinya.
Pernah beberapa kali biyan meminta anye untuk bertemu dengan seseorang yang dikatakan seorang kiyai,guru spiritual biyan.biyan membimbing anye untuk bertemu dengan pak kiyainya di masjid daerah jakarta selatan.dengan penuh rasa hormat anye menghormati ajakan biyan untuk bertemu dengan pak kiyai tersebut.
Singkat cerita di masjid tersebut tanpa anye sadari biyan dan guru spiritualnya menghitung jumlah nama dan mencocokkan tanggal lahir biyan dan anye.anye pun sempat terdiam dan mulai bertanya-tanya dalam hati.
Sepulangnya dari masjid tersebut,anye sempat emosi kepada biyan.
"Maksud kamu apa biyan mempertemukan aku dengan guru spiritualmu itu,menghitung jumlah nama lengkap dan tanggal kelahiran kita?apa maksudnya tanya anye penuh dengan emosi".
"Anye,sudah saya bilang saya menyukai kamu saya sangat ingin meminang kamu untuk menjadi isteri saya meski saya baru beberapa bulan mengenal kamu"jawab biyan tegas.
"Iya biyan aku tau,tapi ini terlalu singkat untuk diperhitungkan tentang nama dan tanggal kelahiran kita".anye semakin kesal
"Untuk apa berpacaran terlalu lama anye,hanya menumpuk dosa dan menceburkan diri kepada kekhilafan".jawab biyan.
"Terserah kamu deh biyan,yang jelas kamu belum tau terlalu jauh karakter asli aku,masa lalu aku,kamu juga belum begitu dekat untuk masuk ke keluarga aku.aku rasa kamu terlalu nafsu untuk memutuskan untuk segera melamar aku".anye semakin marah
"Anye dengarkan aku,berapa tahun kamu menjalin hubungan dengan kekasih kamu yang pria asing itu tapi sampai detik ini ia tak pernah bisa menjanjikan mahligai pernikahan untuk kamu".-biyan
Aku nggak tau biyan,jujur aku belum bisa menyayangi kamu seutuhnya.beri aku waktu untuk meyakini hati aku bahwa kamu memang yang terbaik yang allah berikan untuk aku.
Biyan.....aku ini pernah gagal menikah rasa trauma itu begitu membekas dan membuatku muak mendengar kata pernikahan.
1 minggu anye stop berhubungan dengan biyan,dan mencoba memohon petunjuk dalam sholat malamnya.
Dalam tidurnya anyelir bermimpi tentang yang menjadi doanya kepada tuhan.
Tapi ia tak mampu mengartikannya seperti ahli nujum
Pertama ia bermimpi melihat ada beberapa lelaki di gubuk yang berisikan lumbung padi yang sudah menguning dan kuda yang sangat gagah perkasa.
Gubuk pertama berisikan kuda yang sangat besar dan gagah dibawahnya ada setumpuk kuali besar daging sapi dan daging ayam yang sangat banyak,kuda itu menuntun anye kesebuah rumah yang sangat besar berpagar terbuat dari emas tapi di dalam rumah itu anye merasa terkurung dan tatapan matanya sendu meski ia berpakaian sangat cantik bak seorang ratu dan kesedihannya karena ia tidak sebebas dulu ketika ia masih bisa kumpul-kumpul dengan teman dan sahabatnya.
Gubuk kedua ada seekor kuda coklat dan gubuknya hanya berisikan sayur-mayur dan buah-buahan serta ikan yang tak begitu banyak.dibawalah anye ke dalam gubuk tersebut tapi dari bilik kayu ia merasa begitu sangat bahagia hidup berdua dengan pria itu dan melihat indahnya pelangi dikala senja meski ia tak lagi berpakaian bak seorang ratu.
Usai anye bimbang memilih diantara dua gubuk yang ada,anye menelusuri sepanjang jalan pesawahan yang sangat hijau ia melihat kedua lelaki sedang bertarung dengan pedang,yang satu kulitnya coklat sawo matang dan yang satunya putih tinggi bercahaya.
Untuk kedua kalinya anye pun bimbang.
Ia tak dapat memilih salah satu diantara mereka walau dalam hati anye menginginkan hidup bersama pria yang berada di gubuk kedua.
Lalu ada seorang kakek memberitahunya untuk meminta anye pergilah temui salah satu seorang yang kau anggap cukup bijak untuk memberimu nasehat seusai engkau mengerjakan sholat malam.
Adakah yang mengerti tentang hal diatas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H