Mohon tunggu...
Angel Aprilia
Angel Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benteng Anna: Bentuk Eksistensi EIC Inggris di Bengkulu Abad ke-18

27 November 2024   21:05 Diperbarui: 27 November 2024   21:31 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benteng Anna yang dibangun oleh Inggris memiliki pengaruh terhadap stratifikasi masyarakat Bengkulu, yang mana Benteng Anna dijadikan sebagai pusat perdagangan dan administrasi Inggris. Hal ini melahirkan kelas-kelas sosial baru yang terdiri atas pedagang.

administrator, dan para pekerja yang terkait dengan Inggris. Kelas sosial ini menciptakan dinamika sosial dan hierarki baru, Benteng Anna tidak hanya diisi oleh orang-orang pribumi seperti dari suku bangsa Rejang. Lemak, Serawai, Pasemah, Melayu-Bengkulu, Kaur dan Enggano. Benteng Anna juga menarik suku bangsa keturunan yang kemudian mendiami wilayah Bengkulu, seperti Minang, Palembang, Aceh, Jawa, Madura, Sunda, Melayu dan Bugis. Bahkan orang-orang dari berbagai etnis, termasuk keturunan India dan Cina yang sudah ada sejak zaman dulu, yang membentuk lingkungan multikultural yang kompleks dan memicu interaksi dan bahkan konflik antar etnis.

C. Kesimpulan

Benteng Anna yang terletak di Muko-muko merupakan bagian yang penting dari sistem pertahanan dan perlindungan perdagangan Inggris di Bengkulu. Benteng Anna didirikan pada tahun 1798 oleh Mr. Carmiel yang menjadi pusat penghasil komoditi yang diperdagangkan oleh EIC. Benteng Anna juga menjadi simbol kekuasaan dan dominasi kekuatan militer Inggris di wilayah tersebut, Benteng Anna tidak hanya dijadikan sebagai tempat pertahanan saja tetapi juga sebagai tempat tinggal, ini dibuktikan dengan ditemukan beberapa jenis artefak yang ditemukan. Benteng Anna juga terhubung dengan benteng lain seperti Benteng Marlborough dan Benteng York. Benteng ini memainkan peran strategis dalam melindungi kepentingan Inggris, mengontrol perdagangan, dan menjaga keamanan wilayah di sekitar Sungai Selagan.

D. Daftar Pustaka

Hendrata, Ade Oka. Peradaban di Pantai Barat Sumatra: Perkembangan Hunian dan Budaya di Wilayah Bengkulu. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013.

Setiyanto, Agus. 2011. Elite Pribumi Bengkulu Perspektif Sejarah Abad ke-19. Jakarta: Balai Pustaka.

Said, Chaksana A.H dan Bambang Budi Utomo. 2006. Permukiman Dalam Perspektif Arkeologi dalam Permukiman di Indonesia: Perspektif Arkeologi. Jakarta: Pusat Arkeologi Nasional.

Herlina, Nina 2024. Bengkulu, Sebelum Dan Sesudah Traktat London, jurnal kajian budaya. dan humaniora.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun