Rasanya ingin muntah
Mual dan muak
Semua yang masuk menjadi serapah
Ah, kiranya kau mau diam sejenak
Rasanya ingin muntah
Tapi muntah dimana lagi yang tidak kotor
Toh, semua tidak mau dibilang bersalah
Benar dan salah hanya sebatas koridor
Berita dan cerita bertubi-tubi dijejalkan
Tak tahu otak ini mual dan muak
Bukan karena tak suka
Namun karena tak tahu mencerna
Rasanya ingin muntah
Tapi muntahan mana yang tidak jorok
Memikirnyapun sudah mengotori nurani
Ah, lebih baik kutelan kembali.Â
Pasrah.
Batavia, 4 April 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H