Mohon tunggu...
Andaru Anfasi
Andaru Anfasi Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Always vote for principle, though you may vote alone - John Adams

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Demo 4 November: Perang ISIS di Asia Tenggara

3 November 2016   13:33 Diperbarui: 3 November 2016   13:45 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Menanggapi rencana demo akbar 4 November yang diprakarsai oleh Front Pembela Islam (FPI), Sydney Jones, pengamat terorisme, menyarankan pemerintah agar mewaspadai tunggangan kelompok teroris. Pendapat Jones bukan tanpa dasar. Sedang terjadi gejolak pertempuran di Iraq sana, yang memaksa Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) untuk mengubah strateginya.

Mosul, dinding terakhir pertahanan ISIS, berhasil ditembus oleh Pasukan Khusus Iraq yang didukung militer Amerika Serikat. Meski demikian, Abu Bakar Al-Baghdadi, pemimpin ISIS, masih meyakini kemenangan atas negeri yang ia perjuangkan. Khilafah Islam adalah sebuah ideologi. Takkan mati meski inangnya direnggut. Dipulangkan lah pejuang-pejuang jihad ke tanah asalnya. Meneruskan perjuangan di negara masing-masing. Khilafah belum berdiri, perang pun belum usai.

Beberapa minggu lalu, berpulangan mantan pejuang jihad ISIS ke Indonesia. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhari Alius, mengatakan bahwa dari 500 WNI yang turut berperang bersama ISIS, 53 orang telah kembali. Kepulangan mereka patut diwaspadai. Di tahun 1980-an, setelah invasi Rusia terhadap Afganistan berakhir, banyak veteran jihad yang menjadi petinggi Jamaah Islamiyah di negara asalnya. Bukan tidak mungkin hal yang sama terjadi lagi.

Belum lagi beredar pesan di kanal Telegram milik jaringan ISIS internasional yang menyarankan pengikutnya untuk ‘mengipasi api jidah’ dalam demo 4 November nanti. Dalam kanal tersebut – juga dalam buletin ISIS bernama Al-Naba, diromantisasi aksi frontal penusukan Kapolsek Tangerang oleh Sultan Aziansyah, simpatisan ISIS. Diserukan untuk meniru prilaku ‘heroik’-nya di ‘aksi damai’ nanti. Sungguh ironis.

Tengah bermunculan indikasi campur tangan ISIS di dalam demo besar nanti. Mungkin kah ISIS sedang mencari inang baru? Bila memang demikian, bisa jadi demo akbar 4 November adalah katalis dimulainya gejolak asia yang mirip seperti Arab Spring di Asia Tenggara. Brigjen Wuryanto juga telah menegaskan adanya kelompok yang menginginkan Arab Spring terjadi di Indonesia. Mungkin ini satu lini dengan pertanyaan Sydney Jones mengenai donatur dari gerakan besar ini. Pertanyaan besarnya: Siapa kah dalang dari ricuh 4 November nanti?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun