Mohon tunggu...
Anfasa CholidatuzZuhro
Anfasa CholidatuzZuhro Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Univeritas Jember

https://unej.ac.id/id/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Be Creative, Be Productive and Be Young Entrepreneur in the New Normal Era

8 September 2021   22:34 Diperbarui: 8 September 2021   22:46 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tahun 2019 silam, pandemic covid-19 yang melanda Indonesia memang sangatlah terasa berdampak pada sector ekonomi di setiap kalangan. Dari mulai industry besar hingga UMKM yang ada juga merasakan dampak dari adanya pandemic ini. 

Selain merumahkan karyawan, mengurangi produksi dan penjualan bahkan sampai berhentinya operasi bisnis dan penurunan pendapatan telah dirasakan pada sektor ekonomi.  

Hal ini juga menjadi salah satu ancaman bagi perekonomian nasional karena UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi domestic dan penyerapan tenaga kerja. Jika terjadi penurunan produktivitas maka juga berakibat pada penurunan profit dan tenaga kerja yang dibutuhkan. 

Hal itu menjadi PR pemerintah untuk pengambilan keputusan agar perekonomian nasional tidak terus memburuk. Hingga memasuki bulan April 2020 silam dengan kondisi pandemic yang terus memburuk menjadikan pemerintah mulai mengambil Tindakan kebijakan terkait "New Normal" dengan harapan ekonomi dan bisnis mulai tertata Kembali tanpa menghilangkan kebiasaan untuk menjaga protocol Kesehatan yang ketat.

Seperti yang dijelaskan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) bahwa generasi muda adalah ujung tombak dalam kemajuan dan pembangunan Bangsa Indonesia. Konstribusi generasi muda di era pandemic seperti ini sangatlah membantu menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada masyarakat desa. 

Seperti halnya kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) berbasis Kewirausahaan (KWU) Universitas Negeri Jember 2021 pada minggu ketiga dan keempat yang dilaksanakan pada tanggal 25 Agustus hingga kegiatan kkn selesai dilakukan berbagai aktivitas yang diharapkan menunjang kesejahteraan hidup UKM di Desa Krikilan.

 Desa Krikilan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik dengan jumlah populasi sebanyak 6.151 orang dan didominasi bekerja dibidang industry karena memang seperti julukan Kota Gresik yaitu kota 1000 Pabrik. Selain bidang industry, bidang perdagangan juga menjadi mayoritas pekerjaan kedua yang digeluti masyarakat di Desa Krikilan ini baik perdagangan kecil hingga perdagangan skala besar.

Melalui program kegiatan terkait pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu bagian dari isi Tri Darma Perguruan Tinggi dengan satu dorongan melalui pemberian pemahaman terkait strategi berwirausaha di masa pandemic. 

Bergabung dengan pemerintahan Desa Krikilan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, mengadakan adanya sosialisasi terkait strategi berwirausaha dan pemasaran di masa pandemic dengan narasumber Bapak Muhammad Solikin selaku staf perencanaan Keuangan di Desa Krikilan dan juga para pelaku usaha UMKM yang ikut menyaksikan sosialisasi yang diadakan secara online melalui via zoom.

Dalam sosialisasi tersebut memaparkan terkait strategi apa saja yang harus dilakukan serta pengenalan digital marketing kepada masyarakat awam. Mengingat teknologi adalah salah satu jembatan yang menentukan perkembangan suatu usaha di masa pandemic seperti ini.

Apalagi dimasa new normal sebagai pelaku usaha harus pandai -- pandai untuk melihat peluang bisnis pasar agar menciptakan eksposur yang tinggi serta lebih banyak penjualan dan tentunya akan mendorong profit yang dihasilkan. 

Selain terkait promosi online untuk menambah relasi penjualan, kita juga perlu memperbaiki kualitas mutu dan pengemasan yang menjadi salah satu factor yang tak kalah penting. 

Karena dengan pengemasan dan kualitas mutu yang terjamin juga membuat para customer tidak ragu untuk mengambil produk yang kita tawarkan. Seperti halnya yang saya lakukan kepada pelaku usaha selai nanas oleh ibu Ismiatul Khasanah sebagai owner homemade selai nanas "Fadina". 

Sebelumnya pengemasan selai nanas dilakukan dalam bentuk botol plastik dengan penutup karet, saya mengupgrade pengemasan tersebut menjadi bentuk botol kaca dengan penutup aluminium dan penambahan beberapa stiker dan label serta penambahan plastic pres agar lebih terlihat higienis.

Nantinya adanya bentuk kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membantu pelaku usaha UMKM semakin maju dan termotivasi untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas produk baru yang dapat menciptakan peluang bisnis yang lebih besar sehingga dapat membantu masyarakat local untuk penyerapan tenaga kerja yang lebih banyak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun