Mohon tunggu...
Aneuk Rimeung
Aneuk Rimeung Mohon Tunggu... -

Perantau dengan segala cerita yang ditorehkan di atas kertas putih.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uang Buku

24 Juni 2015   13:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pas kuliah memang saya harus sering ngelus dada waktu dengar keluhan-keluhannya: dosen-dosen yang tidak jelas mutunya, dosen-dosen yang tidak disiplin dan ngajar semaunya, alat-alat praktik yang tidak standar, dan urusan duit yang gak putus-putus. “Gedungnya aja bagus, padahal isinya mah demek!” keluhnya.

Saya pandangi gedung megah milik keluarga Cendana itu dari balik jendela rumah saya. Rumah kami dan kampus itu hanya dipisahkan jal tol. Jadi saya bisa lihat kemegahan dan harapan-harapan yang muncul saat melihat kampus itu. Sekadar harapan barangkali.*** 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun