Mohon tunggu...
Aneu Aprilia
Aneu Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

¿?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penggunaan Bahasa Singkatan di Kalangan Remaja Indonesia

4 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 4 Juli 2024   13:10 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa sekarang ini, penggunaan bahasa akronim atau singkatan kata yang tidak memiliki kesesuaian dengan bahasa indonesia sangatlah banyak. Bahkan ketika orang-orang yang tidak mengetahui bahasa-bahasa tersebut sering dianggap "ketinggalan zaman". Singkatan baru tersebut muncul karena adanya perkembangan zaman yang mengubah pola baru dalam berinteraksi dengan istilah-istilah baru dalam bahasa indonesia. 

Singkatan tersebut sudah meluas bahkan banyak kita temui di sekitar kita, baik secara media online atau lisan. Kata yang biasa digunakan seperti OTW (berangkat), YTTA (yang tau-tau aja), KUY (ayok) dan masih banyak lagi. Bahasa ini biasanya digunakan oleh remaja-remaja diindonesia.

Bahasa singkatan ini bisa mengakibatkan degradasi budaya dan bahasa indonesia. Bahasa modernisasi tersebut menyebabkan ketidaksesuaian terhadap budaya indonesia. Yang perlu diperhatikan adalah, apakah penggunaan bahasa singkatan tersebut membawa efek yang positif atau justru membawa efek yang negatif, jika negatif sebaiknya harus dihindari.

Salah satu faktor yang mengakibatkan munculnya bahasa singkatan di masyarakat adalah dengan adanya perkembangan teknologi. Kehadiran teknologi tersebut menyebabkan adanya bahasa-bahasa singkatan yang ada melalui media sosial atau internet. 

Apalagi saat ini teknologi sudah banyak digunakan seperti dibidang pendidikan, kesehatan, sosial ataupun politik. Dengan kecanggihan teknologi inilah yang membuat bahasa-bahasa tersebut dengan mudah bertebaran dari satu wilayah ke wilayah yang lain. 

Dengan adanya penggunaan singkatan bahasa indonesia yang tidak sesuai, berdampak pada tergerusnya bahasa indonesia. Dengan penggunaan yang terus menerus, mengakibatkan penggunaan bahasa indonesia digunakan tidak semestinya,karena beberapa dari bahasa tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa indonesia. 

Dengan tergerusnya bahasa asli indonesia, maka akan terjadinya degradasi bahasa yang diakibatkan oleh penggunaan bahasa yang tidak sesuai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun