Mohon tunggu...
Anesyakilla
Anesyakilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP UMJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Komunikasi Politik yang Dilakukan oleh Anies Baswedan dalam Berkampanye

10 Juli 2023   07:56 Diperbarui: 10 Juli 2023   08:01 1598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Media sosial adalah alat kampanye yang efektif. Sebelum era media sosial, politisi terlibat Amerika Serikat menggunakan Internet untuk kampanye media.

Kampanye Anies Baswedan sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah Diantaranya, dia membuat janji kepada orang Jakarta, yang darinya banyak janji 23 janji, dan beberapa dari janji itu dia penuhi di antaranya janji untuk membangun stadion sepak bola bernama JIS, yang kini telah selesai (Jakarta International Stadium), Program Perumahan DP Menjanjikan Rp. 0 dan Program OK OCE. Ternyata janji-janji yang dia sebutkan sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan meskipun tujuan belum tercapai. Tentang salah satu dari 23 pertemuan Anieksen Jika ternyata hal ini belum terpenuhi, rencana pembatalan harus dibatalkan. Sampai Kini bangunan pemugaran menjadi lebih spektakuler seperti yang terlihat di banyak tempat bangunan yang dibangun. Strategi konten yang diterapkan oleh tim media sosial berfokus pada konten humor, Inspirasi, membangun kemesraan publik dengan pasangan calon dan penjelasannya Tentang program Anieksen dan Sandi dalam format teks dan video diposting di media sosial.

Teori Tindakan Sosial merupakan teori yang dicetus oleh Max Weber, teori yang mengkaji tentang motif dan perilaku dari seorang manusia. Teori tindakan sosial ini untuk memahami setiap perilaku atau tindakan setiap individu dan kelompok. Dengan adanya teori ini setiap individu maupun kelompok memahami perilaku masing masing, seperti kita yang menghargai alasan mereka dalam melakukan tindakan tersebut.

Kampanye Politik merupakan bentuk dari komunikasi politik yang dilakukan seseorang atau kelompok (organisasi) dalam waktu tertentu untuk memperoleh dan memperkuat dukungan politik dari rakyat atau pemilih. Kampanye politik merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Arnold Steinberg mengklaim bahwa strategi adalah rencana tindakan, persiapan, dan pelaksanaan, dimana strategi pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan strategi. Carl Vob Clausewitz (Andrianus, 2006) mengatakan bahwa perbedaan taktik dan strategi terletak pada taktik, seni menggunakan "kekuatan bersenjata" dalam pertempuran untuk memenangkan perang dan mencapai perdamaian. Sementara itu, strategi adalah rencana tindakan, persiapan, dan implementasi, di mana strategi pada akhirnya mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan strategi.

Kampanye politik di Indonesia sering diartikan sebagai parade sepeda motor, pertunjukan hiburan artis, pidato berapi-api, kampanye penuh propaganda, ujaran kebencian, caci maki dan kata-kata santun lainnya yang menghina pesaing. Penggunaan metode yang berbeda tersebut mengubah tujuan kampanye dan dapat dengan mudah disalahtafsirkan, karena kenyataan di lapangan seringkali tidak sesuai dengan tujuan kampanye.

 Kampanye dikenal dalam sains dengan istilah yang berbeda. Dalam bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan kesehatan masyarakat, kampanye disebut dengan "pendidikan", dalam sosiologi atau dalam bidang aksi masyarakat disebut dengan "sosialisasi" atau sosialisasi, sedangkan dalam ilmu komunikasi lebih sering disebut dengan " kampanye". atau penyebaran informasi atau suatu gagasan. Kampanye adalah "kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain agar memiliki pandangan, sikap dan perilaku yang sesuai dengan keinginan atau keinginan penyebar atau pemberi informasi (Cangara, 2012).

Kampanye juga dapat diartikan sebagai kegiatan berkumpulnya massa, pawai, public speaking, misalnya memasang atribut partai (spanduk atau poster) dan iklan partai (Firmanzah, 2018). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kampanye tidak hanya berarti politik, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Kampanye politik juga merupakan bagian dari komunikasi politik, dimana tujuan dari komunikasi politik adalah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, sehingga dengan bantuan komunikasi politik masyarakat dapat lebih mudah mengenal calon pemimpinnya. Oleh karena itu kampanye dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat, agar para calon saling mengenal dan diharapkan dapat menimbulkan rasa simpati, simpati, kepedulian dan keberpihakan pada perjuangan di masyarakat. dari kampanye kandidat.

Kampanye politik dengan demikian mengacu pada instrumen hukum yang digunakan oleh partai politik atau individu untuk menjelaskan kepada publik tujuan dari program-program yang ditawarkan oleh partai tersebut. Kampanye politik seringkali gagal dalam praktiknya, namun di sisi lain ada yang berhasil berkat strategi kampanye yang terencana dengan baik. seorang spesialis yang bekerja sebagai Spin Doctor.

 Peran Spin Doctor tidak hanya antara partai politik dan media, tetapi juga berperan sangat penting dan menentukan dalam perebutan kekuasaan politik. Di Indonesia, Spin Doctor lebih dikenal sebagai manajer kampanye atau pemimpin tim sukses yang menentukan arah opini publik dalam mencitrakan kandidat. Karena misi dan peran Spin Doctor adalah merencanakan dan mengelola kampanye, salah satu prasyarat untuk melaksanakan kampanye yang efektif adalah memilih orang yang menguasai dan memahami desain dan penggunaan alat komunikasi. ingin diekspos ke tempat umum. Pada prinsipnya citra suatu partai dapat tersusun dari beberapa kesan atau persepsi masyarakat terhadap suatu partai politik. Citra partai juga terkait dengan sosialisasi politik karena citra politik dibentuk olehnya.

Menjelang pemilihan presiden 2024, muncul berbagai nama calon dari banyak partai kuat. Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan Pusat Studi Komunikasi Politik (CPCS) yang berbasis di Jakarta pada Jumat (4/2/2022), muncul tiga nama teratas: Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun