Mohon tunggu...
Anep Paoji
Anep Paoji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih Terus Belajar dan Mncoba terus Berkarya

Anep Paoji, saya tinggal di kota kecil indah dan bersahabat.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inilah Bisnis-bisnis di Balik Gaya Eksentrik Menteri Susi Fudjiastuti

29 Oktober 2014   23:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:14 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14145765801912492765

[caption id="attachment_350667" align="aligncenter" width="560" caption="Penulis saat berada dalam simulator penerbangan pesawat milik Susi Air di Pangandaran- Jawa Barat"][/caption]

Nama Susi Fudjiastuti menjadi  percakapan di dunia maya pasca diangkat menjadi menteri Perikanan dan Kelautan RI.  Menjadi pembicaraan, karena  CEO Susi Air tersebut hanya lulusan SMP dan sempat masuk SMA  hingga kelas 2.

Namun tahukah anda, pengusaha asal Pangandaran- Jawa Barat ini sangat luas kiprahnya dalam dunia bisnis dan salah satu pengusaha sukses di bidang ekpor Lobster dan jasa penerbangan.

Penulsi juga pernah mewawancarai Susi di kantor maskapainy di Pangandaran – Jawa Barat tahun 2013 lalu. Orangnya memang sangat blak-blakan, cuek, termasuk gaya eksentriknya merokok di depan publik.

Suaranya cukup kuat menunjukkan karakternya yang tegas dan pemberani. Mungkin kondisi lingkungan di mana Susi dilahirkan, di pantai membuat permpuan paruh baya itu menjadi wanita tangguh dan menjelma menjadi pebisnis handal.

Ingin tahu bisnis apa saja yang dimiliki Susi Fudjiastuti?

Ekspor Lobster
Setelah memutuskan keluar dari SMA di sebuah daerah perbatasan Cilacap-Jawa Barat, Jawa Tengah tahun 1983, Susi merintis bisnis kecil-kecilan, menjadi pengepul ikan.

Tak jarang ia mengendarai truk pengangkut  ikan dari para nelayan di Pangandaran untuk dikirim ke kafe-kafe, restoran, seafood di Jakarta. Tentu saja usahanya bukan tanpa kendala, perlahan mengarah pada kemajuan dan akhirnya menemukan celah ekspor lobster.

Ia pun mencari lobster ke seantero pantai Indonesia. Masalah kemudian muncul lambatnya distribusi lobster terutama jika dikirim ke luar negeri.  Saat itu ia menggunakan kapal laut yang cuckup memakan waktu.

Sementara lobster harus dalam keadaan segar di tempat tujuan. Gayung bersambut, sang suami Christian von Strombeck, merupakan pilot berkewarganegaraan Jerman mendukungnya. Sebagai pilot pesawat carteran, Christian berpengalaman dalam bisnis pesawat.

Dengan rintangan tersendiri, akhirnya sebuah pesawat jenis Cessna berhasil dibelinya. Alat transportasi itu sangat membantunya mengangkut lobster dari daerah-ke daerah lainnya.

Bisnis Carter Pesawat Terbang
Salah satu pengguna pesawat carteran milik Susi, Presiden Jokowi saat kampanye Pilpres 2014. Saya juga pernah melihat , mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menggunakan pesawat carteran milik Susi ketika berkunjung ke Tasikmalaya. Mungkin hal yang sama ke daerah lain.

Kini usaha penerbangan dan carter pesawat Susi Air semakin maju. Saat penulis meliput launching alat simulasi penerbangan di Kantor Susi Air Pangandaran tahun 2013 lalu, Susi mengemukakan , capaian perusahannya.
PT ASI Pudjiastuti  Aviation menurutnya, sudah mengoperasikan 47 pesawat yang menghubungkan 250 kota atau kabupaten di Indonesia.

Rute yang digarap Susi Air merupakan rute perinstis ke daerah terpencil. Misalnya, ke Papua mencapai 70%, kabupaten di Kalimantan mencapai 50%, kabupaten di Sulawesi 30% dan kabupaten di Sumatera mencapai 90%.

Susi mengklaim, dari sisi jam terbang  armada pesawat Susi Air merupakan paling banyak di seluruh dunia. Setidaknya dalam setahun dengan 47 pesawat Susi Air rata-rata 47.000 jam.

Satu hari, pesawat Susi Air melakukan 180 penerbangan atau 45.000 jam per tahun mengarungi 114 rute domestik untuk 106 tujuan penerbangan. Tujuan penerbangan di Pulau Sumatera 25 tujuan, Pulau Jawa 3 tujuan, Kupang dan NTT 5 tujuan, Pulau Kalimantan 25 tujuan, Sulawesi 10 tujuan dan Papua 38 tujuan.

Susi Air didirikan tahun 2004, kini mempekerjakan 94 captain pilot dan  86 copilot, 65  maintenance dan sekitar 650 orang bagian administrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun