Mohon tunggu...
Aneliatri Oktaviani
Aneliatri Oktaviani Mohon Tunggu... Administrasi - Hallo

Bukan hanya sekedar membacanya, Tapi kamu juga harus paham isi bacaan-Nya!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Apa dengan Simbol Kota Yogyakarta?

20 Februari 2020   14:22 Diperbarui: 20 Februari 2020   14:16 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya Tugu atau Monumen, selalu dijadikan simbol suatu Daerah sebagai ciri khas sebuah Daerah tersebut. Begitu juga dengan Tugu Yogya yang menjadi  salah satu ikon utama Yogyakarta.  Di antara kalian ada yang tau gak nih simbol Kota Yogyakarta itu apa?

Simbol Kota Yogya ini memiliki sejarah yang menarik loh guys! Nah, Simbol Yogyakarta adalah sebuah Tugu yang berdiri di Tengah perempatan jalan raya diantaranya adalah Jalan Mangkubumi, Jalan Jendral Sudirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro.

Simbol Kota Yogya ini sering sekali disebut dengan Tugu Kota Yogya. Tugu ini dibangun pada tahun 1755 oleh Hamengkubuwono I yang sekaligus pendiri Kraton Yogyakarta. Tugu ini memiliki nilai simbolis yang bersifat Magis, kemudian Tugu ini juga yang menghubungkan antara laut selatan, Kraton Yogya dan Gunung Merapi. 

Adapun sejarah yang mengatakan bahwa Tugu ini menggambarkan  Manunggaling Kawula Gusti yang artinya Semangat Persatuan Rakyat dan Penguasa untuk Melawan Penjajah.  Semangat persatuan  atau yang disebut golong gilig ini jelas tergambar pada Bangunan Tugu tersebut. Tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), Kemudian hingga akhirnya Tugu ini dinamakan Tugu Golong-Gilig. 

Tetapi ada yang memprihatinkan. Karena pada tanggal 10 Juni 1867, kondisi Tugu Yogya ini berubah karena adanya bencana alam yaitu Gempa Bumi. Dan membuat Tugu itu runtuh.  Hingga akhirnya pada tahun 1889 keadaan Tugu Jogja benar-benar berubah.

Kemudian, pemerintah Belanda yang berada di Yogya merenovasi kembali Tugu tersebut. Pada masa itu Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan setiap sisinya dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Dan pada bagian puncak tugu sudah bukan bulat lagi bentuknya, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian Tugu menjadi lebih rendah, kira-kira hanya 15 Meter.

Sejak saat itulah Tugu Yogya berganti nama menjadi Tugu Pal Putih sebagai taktik Belanda untuk memecah persatuan antar rakyat dan raja, namun upaya itu tidak berhasil.

Jadi, jangan hanya memotret Tugu nya saja ya! Kamu juga harus tau tentang sejarah Tugu nya nih guys!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun