Sementara itu, usaha penculikkan dipimpin oleh Lettu Dul Arief. Pasukan mulai bergerak pada dini hari. Enam jenderal sasaran PKI yang berhasil ditangkap dan dibunuh antara lain Letjen Ahmad Yani, Mayjen R Soeprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, Brigjen Sutoyo, serta satu perwira yaitu Lettu Pierre Tendean. Sementara satu jenderal selamat dalam penculikan yaitu Jenderal AH Nasution, namun sayang putri kecilnya, Ade Irma Suryani turut menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Dengan kejinya, jasad 6 jenderal dan 1 perwira itu dimasukkan ke dalam sumur tua berdiameter 75 cm. Dengan diameter sekecil itu, seluruh Pahlawan Revolusi diletakkan dalam kondisi bertumpuk.
Saat ini, sumur tersebut masih dapat dilihat di Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Sebuah sumur tua yang menjadi saksi bisu atas tragedi kelam bangsa ini. Saat ini, tepat diatas bibir sumur tua tersebut, telah diletakkan plakat dengan kalimat yang selalu berhasil membuat bulu kuduk siapa saja yang membacanya merinding :
“TJITA-TJITA PERDJUANGAN KAMI UNTUK MENEGAKKAN KEMURNIAN PANTJASILA TIDAK MUNGKIN DIPATAHKAN HANJA DENGAN MENGUBUR KAMI DALAM SUMUR INI”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H