Mohon tunggu...
Ne Li
Ne Li Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu bekerja

ingin belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bumil 7 Minggu 3 Hari

21 September 2016   14:58 Diperbarui: 21 September 2016   15:16 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ini adalah kehamilan saya yang pertama, Alhamdulillah, sekarang usia kandungan saya sudah 7 minggu 3 hari, alhamdulillahnya lagi selama trisemester I ini gak pernah mual, muntah atau hal-hal lain yang sering dialami ibu-ibu hamil lainnya. kata orang sih debay itu pengertian saat dia tau bundanya harus bekerja dia juga gak akan rewel dan alhamdulillah calon debay diperut  tergolong janin yang pengertian... Alhamdulillah.

namun, pada trisemster I ini bener-bener degdegan. banyak juga hal yang membuat jantung saya dan suami berdebar-debar kencang, membuat panik sampe bercucuran air mata. saat telat 2 minggu saya dan suami memeriksakan kehamilan ke dokter spesialis kandungan. saat sebelum masuk keruangan dokter saya dan suami gembira sekali, sisa-sisa rasa gembira dan bahagia saat melihat test pack ada 2 garis merah masih terpancar diwajah kami. tapi, tiba-tiba berubah saat dokter melakukan USG.

Dilayar monitor menurut si dokter janin calon debay tidak terlihat, kantong kehamilan kosong. setelah selesai di USG dokter bilang janin tidak berkembang jika dihitung sejak HPHT. menurut Dokter waktu itu seharusnya kandungan saya berusia 6 minggu namun kondisi janin tidak sesuai dengan usia kehamilan. dokter memprediksi saya pernah pedarahan dan mungkin kandungan saya ini akan rawan keguguran, namun saya tidak pernah pedarahan, flak pun tidak pernah.

waktu itu dokter memberikan saya obat penguat, asam folat dan vitamin. saya disarankan rutin untuk mengkonsumsi madu dan apabila pedarahan saya diminta untuk segera data ke dokter untuk dilakukan pengankatan jika tidak kami diminta datang lagi setelah 2 minggu. suasana langsung berubah rasanya, dunia yang awalnya penuh bunga-bunga dan warna langsung berubah kelabu. awalnya suami tidak terlalu ngeh yang dimaksud sama dokter, suami memastikan lagi keterangan dokter, aku dan suami semakin galau saat dokter bilang janin kami berkemungkinan cacat, janin tidak berkembang berkemungkinan BO (kehamilan kosong). 

hancur rasanya hati ini waktu itu, "berkemungkinan cacat dan harus digugurkan" kata-kata itu membuat saya tidak bisa berkata-kata. suamipun tak kalah cemasnya dibanding saya sampai suami tidak konsentrasi membawa mobil dan hampir menabrak saat pulang memeriksakan kehamilan. kami panik. 

saya semakin cemas menjelang dua minggu yang diintruksikan dokter untuk saya mengkonsumsi obat, akhirnya setelah seminggu mengkonsumsi obat dan madu,saya memutuskan untuk kembali memeriksakan diri ke dokter namun tidak ke dokter yang sama saya mencoba ke periksa ke dokter yang lain. berkebalikan dengan dokter sebelumnya, dokter ini menyatakan kehamilan saya sehat, normal, perkembangan janin sesuai dengan usia kehamilan, sudah terlihat yolt sac.

Menurut dokter usia kehamilan saya waktu itu baru 5 minggu, jadi pemeriksaan sebelumnya menurut dokter tidak akurat, karena menurut si dokter perhitungan usia kehamilan dari HPHT tidak selalu tepat karena tidak bisa dipastikan sel ovum langsung di buahi, jadi waktu itu saya diajari cara menghitung kehamilan yakni HPHT dikurangi 2 minggu. kecemasan selama seminggu langsung terangkat dari wajah saya, alhamdulillah debay sehat. 

sekarang kehamilan 7 minggu 3 hari. masih terus berdoa semoga kami (saya dan debay) sehat sampai lahiran dan saya bisa melahirkan normal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun