Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Admin Kompasiana Sebaiknya Minta Maaf, Kompasianer Mafhum, Kok!

30 Juli 2010   02:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="289" caption="ilustrasi diunduh dari Google"][/caption] USAI sudah lomba yang menggegerkan itu: "Blogging Day, 100 Menit 1000 Tulisan". Hasilnya, mungkin masih sementara dalam penilaian, namun saya tak hendak mengupas itu. Saya hanya ingin mengungkapkan keprihatinan. Saya prihatin karena ternyata lomba yang disebutkan banjir hadiah tersebut terkesan jauh dari siap. Saya katakan demikian setelah memperhatikan banyaknya keluhan kompasianer.  Tidak sedikit dari mereka yang hendak mengikuti lomba akhirnya harus menelan kekecewaan, lantaran Kompasiana pada saat lomba berlangsung justru tak bisa diakses. Ungkapan kekecewaan kompasianer ini dapat dilihat dari postingan Lomba Ngomel 100 Menit, Hadiahnya dari Raja Cikeas, dan juga di Gerakan Kompasianer: 100 Menit 1.000 Omelan di Facebook. Namun demikian, kita tentu bisa mafhum atas kekecewaan mereka. Betapa tidak, begitu banyaknya kompasianer telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk ikut lomba akhirnya harus gigit jari lantaran Kompasiana error! Dalam hal ini, tentu mereka ingin adanya penjelasan dari stakeholder kompeten yang bertanggungjawan atas pelaksanaan lomba ini,  yaitu Admin Kompasiana. Sejatinya admin Kompasiana harus menjelaskan duduk persoalannya dan bila perlu meminta maaf. Terus terang, saya juga kaget, karena alih-alih memberi klarifikasi, setelah lomba berlangsung Admin justru memosting rencana "“Pak Beye dan Istananya mengundang 5o kompasianer. Tapi sudahlah, ini belum terlambat. Admin juga kan manusia biasa yang tak luput dari segala khilaf. Akan tetapi, kita tidak boleh membiarkan hal semacam ini terus berlarut-larut.  Karena ini bisa saja menjadi bola salju. Perlu disadari bersama bahwa kebesaran Kompasiana karena adanya kompasienar. Mereka kecewa dan marah karena ia cinta dengan Kompasiana. Mohon jangan diinterpretasikan lain!!! Tadi pagi, saya menerima banyak pesan dari sejumlah kompasianer. Salah satu di antaranya diperuntukkan buat Kompasiana (Kompas Grup): "...cuman mau ngasih saran buat kompas groups. Kalau sewa link Bandwidth jangan ngirit-ngirit amatlah. Mosok saya dengar dari temen sales di kantor. Kompas group cuman sewa 1 Mbps untuk semuanya. Pantesan kolaps jaringannya. Jangan2 buat kompasiana cuman kebagian 64 Kbps. kesedikitan itu. Apalagi buat portal blogging rame-rame. Mestinya kompasiana punya jalur sendiri yang kapasitasnya minimal 34 Mbps gitu. biar lancar manunggal....." [caption id="" align="alignright" width="369" caption="Ekspresi kekesalan kompasianer  Hazmi Srondol akibat gagal posting"][/caption] Saya tidak tahu apakah errornya Kompasiana lantaran kapasitasnya memang tidak memadai seperti pesan di atas. Tapi yang jelas, faktanya ada, bahwa tidak sedikit kompasianer yang jangankan login, akses aja gak bisa. Dan ini termasuk saya alami sendiri. Untuk itu, Admin harus menunjukkan tanggungjawabnya. Admin sebaiknya memberikan klarifikasi bertalian dengan masalah ini. Setelah itu, ya, meminta maaflah secara terbuka. Saya pikir, kompasianer juga akan  mafhum, kok. Mereka juga ngerti. Kompasianer hanya ingin dihargai, sebagaimana mereka menghargai undangan Kompasiana untuk ambil bagian dalam "Lomba Ngomel 100 Menit, ", eh, maksudnya "Ngeblog Bareng 100 Menit" ini. Akankah Admin akan berbesar hati untuk itu? Salam Kompasiana, ANDY SYOEKRY AMAL (Follow kami di TWITTER dan  FACEBOOK) Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun