Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pak Jenderal, Rekening Gendut Itu dari Mana, Sih?!

30 Juni 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:11 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="392" caption="tempointeraktif.com"][/caption] MEMBACA berita tentang rekening sejumlah perwira polisi, saya hanya bisa geleng-geleng kepala. Rasa-rasa ingin bertanya kepada mereka: Pak Jenderal, rekening gendut berasal dari mana, sih? Ini menarik dipertanyakan, karena bukankah gaji seorang jenderal tak sampai sepuluh jutaan rupiah? Yang menurut Kabareskrim Tito Sumardi, sudah termasuk segala tetek-bengek tunjangan, bla-bla-bla... Baiklah, dasar pertanyaan saya ini bersumber dari Tempointeraktif hari ini, yang menurunkan nama-nama polisi yang disebutkan memiliki rekening gendut: Berikut ini saya copas-kan: Markas Besar Kepolisian RI menelusuri laporan transaksi mencurigakan di rekening sejumlah perwira polisi yang dilaporkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Berikut ini sebagian dari transaksi yang dicurigai PPATK itu. 1. Inspektur Jenderal Mathius Salempang, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Kekayaan: Rp 8.553.417.116 dan US$ 59.842 (per 22 Mei 2009) Tuduhan: Memiliki rekening Rp 2.088.000.000 dengan sumber dana tak jelas. Pada 29 Juli 2005, rekening itu ditutup dan Mathius memindahkan dana Rp 2 miliar ke rekening lain atas nama seseorang yang tidak diketahui hubungannya. Dua hari kemudian dana ditarik dan disetor ke deposito Mathius. "Saya baru tahu dari Anda." Mathius Salempang, 24 Juni 2010 2. Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, Kepala Korps Brigade Mobil Polri Kekayaan: Rp 6.535.536.503 (per 25 Agustus 2005) Tuduhan: Dari rekeningnya mengalir uang Rp 10.007.939.259 kepada orang yang mengaku sebagai Direktur PT Hinroyal Golden Wing. Terdiri atas Rp 3 miliar dan US$ 100 ribu pada 27 Juli 2005, US$ 670.031 pada 9 Agustus 2005. "Dana itu bukan milik saya." Sylvanus Yulian Wenas, 24 Juni 2010 3. Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Kekayaan: Rp 4.684.153.542 (per 19 Agustus 2008) Tuduhan: Melakukan transaksi dalam jumlah besar, tak sesuai dengan profilnya. Bersama anaknya, Budi disebutkan telah membuka rekening dan menyetor masing-masing Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar. "Berita itu sama sekali tidak benar." Budi Gunawan, 25 Juni 2010

4. Inspektur Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian Kekayaan: Rp 2.090.126.258 dan US$ 4.000 (per 24 Maret 2008) Tuduhan: Membeli polis asuransi pada PT Prudential Life Assurance Rp 1,1 miliar. Asal dana dari pihak ketiga. Menarik dana Rp 700 juta dan menerima dana rutin setiap bulan. "Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Bareskrim." Badrodin Haiti, 24 Juni 2010 5. Komisaris Jenderal Susno Duadji, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kekayaan: Rp 1.587.812.155 (per 2008) Tuduhan: Menerima kiriman dana dari seorang pengacara sekitar Rp 2,62 miliar dan kiriman dana dari seorang pengusaha. Total dana yang ditransfer ke rekeningnya Rp 3,97 miliar. "Transaksi mencurigakan itu tidak pernah kami bahas." (M. Assegaf, pengacara Susno, 24 Juni 2010) 6. Inspektur Jenderal Bambang Suparno, Staf pengajar di Sekolah Staf Perwira Tinggi Polri Kekayaan: belum ada laporan Tuduhan: Membeli polis asuransi dengan jumlah premi Rp 250 juta pada Mei 2006. Ada dana masuk senilai total Rp 11,4 miliar sepanjang Januari 2006 hingga Agustus 2007. Ia menarik dana Rp 3 miliar pada November 2006. "Tidak ada masalah dengan transaksi itu. Itu terjadi saat saya masih di Aceh." Bambang Suparno, 24 Juni 2010 (Sumber: Majalah Tempo, Sumber Tempo, Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) Bagaimana Anda menilai rekening gendut Pak Jenderal? Salam rekening gendut

ANDY SYOEKRY AMAL

(Follow kami di TWITTER dan  FACEBOOK)

Jangan Lewatkan artikel-artikel menarik Mariska Lubis , di SINI

Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun