Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Waspadalah, Teror Bom Mengintai di Rumah Anda!

26 Juni 2010   19:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:15 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="341" caption="tempointeraktif.com"][/caption] DUARR!!! Duarrr!!! Duarrrrr!!! Korban pun berjatuhan,  baik harta, maupun jiwa. Sejumlah nyawa telah melayang, tak terbilang yang luka-luka. Dari hari ke hari, jumlah korban akibat ledakan itu kian bertambah. Ketakutan pun semakin menghantui setiap rumah tangga. Itulah gambaran betapa ledakan tabung gas elpiji dewasa ini telah menjadi bom waktu yang mengerikan. Begitu hebatnya, banyak yang menganggap sebagai ancaman yang lebih mengerikan dibandingkan teroris sekalipun. Padahal sejatinya, tabung gas ini merupakan kebutuhan rumah tangga yang sangat vital terutama dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai konversi penggunaan bahan bakar dari minyak tanah ke gas, Ledakan tabung gas yang terjadi sepanjang waktu menunjukkan betapa dampak kebijakan yang terkesan dipaksakan ini berpotensi menjadi mesin permbunuh yang mengintip jiwa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.  Ketika masyarakat dan juga pemerintah sebenarnya belum siap menerapkan,  tabung-tabung itu justru telah  memasuki rumah-rumah Anda. Dan ironisnya pemerintah sepertinya cuek bebek. Lalu siapakah yang mesti bertanggungjawab? Haruskah kita membiarkan korban terus berjatuhan? Tengoklah misalnya sejumlah kasus ledakan tabung gas yang terjadi di tahun inii: Di Bandung, kompor gas meledak di rumah kos-kosan mahasiswa milik Ena, 41 tahun, Jalan Geger Arum I Nomor 77 RT 07 RW 02, kawasan Gegerkalong Girang, Bandung, mengakibatkan tiga kamar kos di lantai dua yang dihuni empat mahasiswi ambruk. Dua orang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Advent karena luka bakar dan tertimpa runtuhan. (lihat) Di Depok, tiga orang warga mengalami luka bakar di sekujur tubuh, setelah tabung gas elpiji isi 3 kg yang dibagikan pemerintah dalam program konversi minyak tanah ke gas tiba-tiba meledak. (lihat) Di Palu, Sulawesi Tengah, satu keluarga terbakar karena ledakan gas. Keluarga tersebut kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu karena mengalami luka bakar serius. (lihat). Di Makassar dua orang warga Jalan Regge dilarikan ke Rumah Sakit Akademis Jaury, karena terluka bakar di sekujur tubuh akibat ledakan tabung gas. (lihat) Kemudian ada juga sebuah ledakan tabung gas menimpa rumah milik Nusa Pawan, 30 tahun, Kompleks Perumahan Yasmin Indah Blok C Nomor 6, Jalan Hertasning Baru yang mengakibatkan tiga penghuninya menderita luka bakar dan tertimpa reruntuhan bangunan akibat ledakan tersebut. (lihat) Di Depok, ledakan tabung gas terjadi di RT 005 RW 07, Kelurahan Kali Mulya, Kecamatan Cilodong. Kendati tidak ada korban jiwa, ledakan tersebut menimbulkan kebakaran yang menghanguskan bagian dapur rumah keluarga Manih.(lihat) Di Bogor, sebuah tabung gas elpiji yang berukuran 3 kilogram milik salah seorang warga Kota Bogor, Andre, 35, mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya dan sebuah rumah nyaris terbakar. Andre, Kampung Lebak Pilar, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, termasuk korban luka. Korban lainnya bernama Maswin. (lihat) [caption id="" align="alignright" width="320" caption="Salah satu korban ledakan tabung gas yang tewas (tribunnews)"]

[/caption] Di Jakarta, dua korban ledakan tabung gas 3 kilogram di Jl Haji Jawahir RT 17 RW 06 Cilandak Barat, Jakarta Selatan meningga dunia. Yadi (22) tewas di dalam kamar mandi setelah mencoba menyelamatkan diri. Sedangkan Sugiarto (31) tewas saat dilarikan ke RS Fatmawati Jakarta Selatan.(lihat). Kejadian serupa terjadi di Jalan Haji Ung, Kelurahan Harapan Mulya, Kemayoran. Sepuluh orang terluka akibat ledakan tabung gas, dan satu akhirnya tewas. (lihat) Di Madiun, ledakan tabung gas elpiji menewaskan seorang perempuan. Fitria yang sedang mengandung empat bulan ini meninggal setelah dirawat selama sekitar dua pekan di Rumah Sakit Umum Sudono Madiun akibat luka bakar serius yang dideritanya. (lihat) Dan... masih banyak lagi yang lainnya. Kejadian di atas hanyalah contoh kecil betapa sejumlah peristiwa ledakan tabung gas seolah tiada henti menelan korban. Lantas apakah hal ini akan terus dibiarkan? Apa langkah kongkrit pemerintah untuk mengatasinya? Apakah mereka yang telah menjadi korban itu lagi-lagi harus dipersalahkan? Terang-benderang sudah, teror bom tabung gas tersebut sudah berada di depan mata kita! Ya, dia ada di rumah Anda! Yang setiap saat menjadi ancaman, bahkan mungkin saja akan merenggut keluarga, atau bahkan diri kita sendiri, termasuk Anda!!! Jadi.., waspadalah!!! Wallahua'lam bissawab

Salam teror bom tabung gas,

ANDY SYOEKRY AMAL

(Follow kami di TWITTER dan  FACEBOOK)

Jangan Lewatkan artikel-artikel menarik Mariska Lubis , di SINI

Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun