[caption id="" align="alignleft" width="341" caption="tempointeraktif.com"][/caption] DUARR!!! Duarrr!!! Duarrrrr!!! Korban pun berjatuhan, baik harta, maupun jiwa. Sejumlah nyawa telah melayang, tak terbilang yang luka-luka. Dari hari ke hari, jumlah korban akibat ledakan itu kian bertambah. Ketakutan pun semakin menghantui setiap rumah tangga. Itulah gambaran betapa ledakan tabung gas elpiji dewasa ini telah menjadi bom waktu yang mengerikan. Begitu hebatnya, banyak yang menganggap sebagai ancaman yang lebih mengerikan dibandingkan teroris sekalipun. Padahal sejatinya, tabung gas ini merupakan kebutuhan rumah tangga yang sangat vital terutama dengan adanya kebijakan pemerintah mengenai konversi penggunaan bahan bakar dari minyak tanah ke gas, Ledakan tabung gas yang terjadi sepanjang waktu menunjukkan betapa dampak kebijakan yang terkesan dipaksakan ini berpotensi menjadi mesin permbunuh yang mengintip jiwa siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Ketika masyarakat dan juga pemerintah sebenarnya belum siap menerapkan, tabung-tabung itu justru telah memasuki rumah-rumah Anda. Dan ironisnya pemerintah sepertinya cuek bebek. Lalu siapakah yang mesti bertanggungjawab? Haruskah kita membiarkan korban terus berjatuhan? Tengoklah misalnya sejumlah kasus ledakan tabung gas yang terjadi di tahun inii: Di Bandung, kompor gas meledak di rumah kos-kosan mahasiswa milik Ena, 41 tahun, Jalan Geger Arum I Nomor 77 RT 07 RW 02, kawasan Gegerkalong Girang, Bandung, mengakibatkan tiga kamar kos di lantai dua yang dihuni empat mahasiswi ambruk. Dua orang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Advent karena luka bakar dan tertimpa runtuhan. (lihat) Di Depok, tiga orang warga mengalami luka bakar di sekujur tubuh, setelah tabung gas elpiji isi 3 kg yang dibagikan pemerintah dalam program konversi minyak tanah ke gas tiba-tiba meledak. (lihat) Di Palu, Sulawesi Tengah, satu keluarga terbakar karena ledakan gas. Keluarga tersebut kemudian segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Anutapura Palu karena mengalami luka bakar serius. (lihat). Di Makassar dua orang warga Jalan Regge dilarikan ke Rumah Sakit Akademis Jaury, karena terluka bakar di sekujur tubuh akibat ledakan tabung gas. (lihat) Kemudian ada juga sebuah ledakan tabung gas menimpa rumah milik Nusa Pawan, 30 tahun, Kompleks Perumahan Yasmin Indah Blok C Nomor 6, Jalan Hertasning Baru yang mengakibatkan tiga penghuninya menderita luka bakar dan tertimpa reruntuhan bangunan akibat ledakan tersebut. (lihat) Di Depok, ledakan tabung gas terjadi di RT 005 RW 07, Kelurahan Kali Mulya, Kecamatan Cilodong. Kendati tidak ada korban jiwa, ledakan tersebut menimbulkan kebakaran yang menghanguskan bagian dapur rumah keluarga Manih.(lihat) Di Bogor, sebuah tabung gas elpiji yang berukuran 3 kilogram milik salah seorang warga Kota Bogor, Andre, 35, mengakibatkan dua orang mengalami luka bakar pada bagian tubuhnya dan sebuah rumah nyaris terbakar. Andre, Kampung Lebak Pilar, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, termasuk korban luka. Korban lainnya bernama Maswin. (lihat) [caption id="" align="alignright" width="320" caption="Salah satu korban ledakan tabung gas yang tewas (tribunnews)"]
Salam teror bom tabung gas,
(Follow kami di TWITTER dan FACEBOOK)
Jangan Lewatkan artikel-artikel menarik Mariska Lubis , di SINI
Baca juga 10 Tulisan Sebelumnya:
- Cerita Suri yang Ngintip Babeh Pacaran Sama Mimin
- Pemeran Mirip Luna Maya Itu Bernama Astrid
- Dampak Video Ariel: Puluhan Anak Diperkosa!
- Sensus untuk Ngotjolerianers
- Tommy Winata di Balik Penyebaran Video Ariel?
- Ariel & Pesan Kemenangan dari Sel
- Dibuka Sayembara Selir Negeri Ngotjoleria
- Gaya Seks Anjing ala Luna Maya
- “Andi” Itu Bukan Semata-mata Turunan
- Mau Apa??? SELENGKAPNYA…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H