Mohon tunggu...
Bang Asa
Bang Asa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasianer Terpopuler 2010

Tunggu beta bale, sodara!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Berawal dari Senandung Susno

22 April 2010   23:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:38 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_124684" align="alignleft" width="224" caption="Diunduh dari tempointeraktif.com"][/caption] Setelah tiga kali pemeriksaan, belum juga ada tanda-tanda Komjen Pol Susno Duadji akan menjadi tersangka. Pak Sus masih saja berlenggang tersenyum dengan kepala tegak. Begitu yakin dirinya yak bersalah. Dan publik pun sepertinya semakin yakin, bahwa apa yang diungkapkan Pak Sus itu benar adanya, meski Pak Susno sendiri belum tentu adalah seorang yang steril dari kasus ini. Terlepas dari berbagai isu miring yang menohok Pak Sus selama ini, sepatutnyalah kita berterima kasih kepada beliau. Jika bukan Pak Sus yang memulai, terlepas dari motivasi beliau membongkar kasus makelar kasus alias 'markus' yang akhirnya membetot perhatian publik secara luar biasa, mungkin gerakan pembersihan di beberapa institusi vital seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan bahkan Departemen Keuangan tidak segencar sekarang. Terbukti, bola panas yang digelindingkan Pak Sus telah terbukti menelan 'korban' dengan adanya sejumlah tersangka. Kita masih ingat ketika Pak Sus menjabat sebagai Kabareskrim. Dalam kasus Bibit-Chandra yang memunculkan istilah ''cicak-buaya'', betapa Pak Sus dicacimaki oleh publik lantaran dianggap hendak mengkriminalisasi KPK. Lantaran itu pula Pak Sus dilengserkan dari jabatannya. Tapi fakta yang terjadi hari ini, bahwa ternyata Pak Sus ada benarnya. Terbukti, sidang praperadilan atas kasus Bibit-Chandra yang diajukan Anggodo dimenangkan di pengadilan. Terlepas bahwa putusan ini belum berkekuatan hukum tetap, hal ini menunjukkan bahwa Pak Sus tidaklah keliru sehingga harus menerima sanksi seperti ini. Namun demikian, sudahlah. Pak Sus juga telah merelakan. Bahwa ia telah bersenandung tentang markus yang akhirnya menyeret sejumlah nama, Pak Sus sendiri sudah menegaskan bahwa ini bukanlah untuk dirinya, melainkan untuk negara dan bangsa. Ia tidak berkoar untuk kepentingan memburu jabatan, seperti pengakuannya sendiri. Untuk itu mari kita dukung niat baik beliau. Ini adalah entri point untuk Indonesia yang lebih baik. Bukan tidak mungkin berawal dari senandung Susno Duadji ini nantinya apa yang dicitakan bangsa ini akan terwujud, insya Allah. Salam Kompasiana, Bang ASA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun