[caption id="" align="alignleft" width="315" caption="Pantai Ide di Bibir Danau Matano"][/caption] BAGI masyarakat Sorowako, Pantai Ide tentu sudah tidak tidak asing lagi. Begitu populernya hingga para tamu yang datang dari luar kota penghasil nikel yang terletak di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, ini pun sepertinya menjadikan pantai tersebut sebagai tempat wisata yang “wajib” dikunjungi. Demikian pula bagi kami, rasanya kurang lengkap jika ke Sorowako tidak mengunjungi pantai di bibir Danau Matano tersebut. [caption id="attachment_51252" align="alignright" width="300" caption="Sedikit narsis, tidur-tiduran di atas ban..."][/caption] Akhir pekan ini kebetulan kami menghabiskan waktu di Sorowako. Di kota kecil ini kami menginap di villa Pak Saldy Mansyur (wakil Bupati Luwu Timur). Villa yang terletak di kompleks Perumahan Sumasang dengan view menghadap danau ini lebih dikenal dengan nama Villa Danau Manato. Sabtu sore, kami -- saya bersama istri, Mama Anna, Yanti, Mas Jodhy, dan tiga ponakan yang masih kecil-kecil, Faradiba, Raihan dan Mutia -- jalan-jalan ke Pantai Ide. Letaknya 3 km dari pusat kota Sorowako. Kami menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit dari villa dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sebenarnya saya sudah pernah ke kawasan wisata ini. Sebelumnya malah sempat berenang di Matano, danau yang terdalam di Asia Tenggara tersebut. Tiba di pantai, kami menyewa ban yang sudah yang sudah disediakan. Sewanya Rp.3000 untuk yang ukuran kecil, dan Rp. 5.000 untuk yang besar. Meski kami di sana menjelang senja, namun jumlah pengunjung masih cukup banyak. Selain masyarakat setempat, juga ada yang datang dari luar Sorowako. Mereka rata-rata datang bersama keluarga. [caption id="" align="alignleft" width="338" caption="Kawasan Pantai Ide "]
[/caption] Air di pantai tersebut sangat jernih. Bayangkan jika kita melemparkan uang logam ke dasar air pada kedalaman 2-3 meter, uang logam tersebut masih bisa dilihat dari permukaan. Saya jadi teringat komentar Pak Kusmayanto Kadiman dalam tulisan saya mengenai Danau Matano. "Bukan hanya terdalam, danau Matano juga masuk kategori danau terbersih kelas dunia. Saking bersihnya, air danau Matano tidak cukup kaya akan biota yang menyebabkan jenis ikan yang hidup sangat terbatas. Berenang memang menyenangkan dan tidak kalah asyiknya adalah menikmati snorkeling dan diving..." Sementara saya bermain ban di air (kayak anak kecil aja) , tiba-tiba saya merasa terusik dengan nama pantai tersebut. Kok namanya Pantai Ide? Apakah memang pantai tersebut biasa dijadikan tempat untuk mencari ide? Itulah pertanyaan yang muncul di benak saya. Oleh beberapa penduduk setempat yang sempat kami temui, kami dijelaskan bahwa dinamai Pantai ide karena konon kabarnya karena sering dijadikan tempat oleh warga atau karyawan PT Inco untuk mencari ide. Ide-ide ini bisa berbentuk fotografi, rekreasi, perlombaan, dan lain sebagainya. Boleh jadi karena sering dijadikan tempat untuk mencari ide, akhirnya PT International Nickel Indonesia Tbk (PT INCO) pada tahun 2008 melakukan renovasi untuk menambah pesona dan fungsi publik pantai tersebut. Kabarnya, biaya renovasi ini mencapai milyaran rupiah. Setelah diresmikan pada 15 Februari 2009, pantai ini makin penuh pesona dan nyaman dijadikan tempat rekreasi warga Sorowako dan sekitarnya. Jadi tidaklah mengherankan jika makin banyak saja pengunjung pantai di bibir danau Matano ini. Terlebih setiap hari minggu di awal bulan diadakan Sunday Market tempat di mana banyak sekali barang-barang yang dijual pedagang lokal dengan harga relatif terjangkau. Hal ini mungkin yang menjadikan Pantai Ide lebih populer dibandingkan tempat wisata di sekitar Sorowako yaitu air terjun Mata Buntu dan Pantai Lampia. Anda tertarik untuk mencari ide di Pantai Ide?
Lihat Travel Story Selengkapnya
