Mohon tunggu...
andy rusdiyanto
andy rusdiyanto Mohon Tunggu... Guru - Penikmat seni

Seseorang yang belajar untuk berIMAJINASI

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tragedi Cinta Segitiga

6 September 2024   21:14 Diperbarui: 6 September 2024   21:48 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah kota kecil yang dikelilingi pegunungan, tinggal tiga sahabat: Rani, Dika, dan Maya. Mereka telah berteman sejak kecil, berbagi tawa, air mata, dan mimpi-mimpi masa depan. Namun, seiring bertambahnya usia, perasaan di antara mereka mulai berubah.

Rani adalah gadis yang ceria dan penuh semangat. Dika, pemuda yang tampan dan berbakat, diam-diam menyimpan rasa suka pada Rani. Di sisi lain, Maya, sahabat Rani yang lembut dan penyayang, juga merasakan ketertarikan yang sama terhadap Dika. Tanpa mereka sadari, benih-benih konflik mulai tumbuh di antara mereka.

Suatu malam, saat mereka berkumpul di tepi danau, Dika memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Rani. Dengan penuh harapan, ia mengatakan, "Rani, aku sudah lama menyukaimu. Apakah kau mau menjadi kekasihku?" Jantung Rani berdebar-debar, dan dia merasa terjebak antara dua sahabatnya.

Maya yang mendengar pengakuan itu merasakan dunia seolah runtuh. Dia telah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menghalangi kebahagiaan Rani, tetapi rasa sakitnya tak tertahankan. Dalam kebingungan, Rani meminta waktu untuk berpikir, sementara Dika merasa optimis akan masa depan mereka.

Hari-hari berlalu, dan ketegangan di antara mereka semakin terasa. Rani berusaha menjauh untuk menghindari keputusan yang menyakitkan, tetapi bayangan Dika selalu menghantuinya. Di sisi lain, Maya berjuang melawan rasa cemburu dan kesedihan yang mendalam.

Akhirnya, Rani memutuskan untuk menemui Dika dan menyampaikan bahwa dia merasa tidak bisa memilih antara Dika dan Maya. Namun, sebelum ia sempat berbicara, Maya muncul dan berteriak, "Kau tidak bisa memiliki kami berdua!" Suasana menjadi semakin tegang, dan kata-kata tajam mulai terucap.

Dalam momen yang penuh emosi itu, Rani merasa tertekan dan bingung. Tanpa sadar, dia berlari menjauh dan terjatuh ke dalam danau. Dika dan Maya berusaha menolong, tetapi arusnya terlalu kuat. Dalam kepanikan, Dika melompat ke dalam air, berusaha menyelamatkan Rani, sementara Maya berdiri di tepi, merasa tak berdaya.

Setelah perjuangan yang melelahkan, Dika berhasil menarik Rani ke tepi, tetapi saat itu, Rani sudah tidak lagi bernafas. Kesedihan meliputi mereka berdua. Dalam sekejap, persahabatan yang telah dibangun selama bertahun-tahun hancur, terenggut oleh cinta yang tak terbalas.

Maya dan Dika berdiri di tepi danau, air mata mengalir di pipi mereka. Mereka menyadari bahwa cinta bisa menjadi hal yang indah, tetapi juga bisa membawa kehampaan. Di tengah kesedihan, mereka berjanji untuk menjaga kenangan Rani, meski dengan hati yang hancur, mereka berdua tahu bahwa tragedi cinta segitiga ini akan selamanya membekas dalam jiwa mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun