Mohon tunggu...
andy rusdiyanto
andy rusdiyanto Mohon Tunggu... Guru - Penikmat seni

Seseorang yang belajar untuk berIMAJINASI

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menilik Lebih Dalam Virus Ransomware yang Melumpuhkan Layanan Publik di Indonesia

3 Juli 2024   20:18 Diperbarui: 3 Juli 2024   20:36 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menilik Lebih Dalam Virus Ransomware yang Melumpuhkan Layanan Publik di Indonesia

---

Serangan ransomware yang menimpa Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia pada pertengahan Juni 2024 menjadi sorotan publik. Kejadian ini tidak hanya melumpuhkan 282 layanan digital pemerintah, tetapi juga membangkitkan kekhawatiran terkait keamanan siber di Indonesia.

Pelaku dan Motif Serangan

Sindikat di balik serangan ini mengidentifikasi diri mereka sebagai "Brain Cipher". Mereka menuntut tebusan sebesar 8 juta dolar AS untuk mendekripsi data yang dienkripsi. Namun, hingga 3 Juli 2024, "Brain Cipher" belum memberikan kunci dekripsi seperti yang dijanjikan.

Motif di balik serangan ini diduga adalah keuntungan finansial. "Brain Cipher" kemungkinan besar mengincar tebusan dari pemerintah Indonesia.

Dampak Serangan Ransomware

Dampak serangan ransomware ini tidak hanya terbatas pada gangguan layanan publik. Kejadian ini juga menimbulkan beberapa konsekuensi lain, seperti:

  • Kerugian finansial: Pemerintah Indonesia harus mengeluarkan biaya untuk memulihkan data dan memperkuat keamanan siber.
  • Kehilangan kepercayaan publik: Kejadian ini dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi data mereka.
  • Gangguan aktivitas ekonomi: Lumpuhnya layanan publik dapat mengganggu aktivitas ekonomi, terutama bagi sektor yang mengandalkan layanan online.

Langkah Penanganan dan Pencegahan

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi serangan ini, seperti:

  • Memulihkan data: Bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan pihak swasta untuk memulihkan data yang dienkripsi.
  • Meningkatkan keamanan siber: Memperkuat sistem keamanan siber di PDN dan instansi pemerintah lainnya.
  • Bekerja sama dengan penegak hukum: Menyelidiki pelaku serangan dan mengambil tindakan hukum.

Di samping langkah-langkah pemerintah, penting juga bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang keamanan siber. Berikut beberapa tips untuk menghindari serangan ransomware:

  • Gunakan perangkat lunak antivirus dan anti-malware yang terpercaya.
  • Perbarui perangkat lunak dan sistem operasi secara berkala.
  • Hati-hati saat mengklik tautan atau membuka lampiran email dari sumber yang tidak dikenal.
  • Jangan membagikan informasi pribadi atau sensitif secara online.
  • Cadangkan data penting secara rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun