Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guyur Hujan di Musim Penghujan

8 November 2024   09:51 Diperbarui: 8 November 2024   10:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.bisnis.com/posts/2022/07/18/1556023/jan3.jpg

Di bawah langit kelabu berderai,
Hujan turun membasahi bumi,
Seperti lagu yang tak pernah usai,
Menggugah jiwa, membangkitkan sunyi.

Setiap tetesnya adalah cerita,
Tentang harapan dan rasa yang terpendam,
Mengalir lembut, membawa kita,
Ke pelukan nostalgia yang dalam.

Di sudut jalan, genangan air,
Menjadi cermin, memantulkan mimpi,
Kilauan cahaya, meski samar,
Menggugah kenangan yang takkan mati.

Hembusan angin menyapa lembut,
Membawa aroma tanah basah,
Seperti puisi yang tak pernah terputus,
Mengalun indah, dalam setiap rasa.

Musim ini, biarkan hujan berbicara,
Tentang cinta yang tak lekang oleh waktu,
Dalam dekapan hujan, kita bersama,
Menyusuri jejak, melukis mimpi baru.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun