Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Tersingkir

19 September 2024   08:46 Diperbarui: 19 September 2024   08:49 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
assets.promediateknologi.id

Di antara suara gemuruh revolusi,
Kau temui aku, bayang tak berisi,
Menyusuri lorong-lorong sepi,
Dalam gerak langkah tanpa arti.

Kehidupan berlari, sementara aku terdiam,
Di pinggir jalan, terasing dalam keramaian,
Mimpi-mimpi tak lagi bersinar,
Seakan redup di ujung pandang.

Bukan pilihan, namun takdir yang menanti,
Dalam labirin harapan yang tak terhenti,
Aku terjerat dalam luka yang abadi,
Menanti cahaya di ujung hari.

Kau lihat, betapa terasingnya aku,
Di antara kata-kata yang membisu,
Sebuah perjuangan, tanpa suara,
Mengalir dalam sunyi, tanpa mata.

Tidak ingin menjadi debu yang hilang,
Namun terjebak dalam perputaran yang panjang,
Semoga suatu saat, suara ini bangkit,
Menggugah jiwa yang tersingkir, terjaga kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun