Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bilur Cinta

6 September 2024   20:23 Diperbarui: 6 September 2024   20:25 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lembayung senja,
Kau hadir bagai sinar,
Menggoreskan bilur-bilur cinta,
Di hati yang penuh harap.

Setiap detik bergetar,
Rasa ini tak terduga,
Seperti lukisan indah,
Namun rapuh dalam sentuhan.

Kau adalah warna di kanvas,
Menghias hari-hariku,
Namun saat bayangmu memudar,
Bilur ini menjadi luka.

Cinta yang terukir dalam jiwa,
Bisa jadi lembut, bisa menyakitkan,
Setiap tawa, setiap air mata,
Membentuk mozaik kenangan.

Dalam kesunyian malam,
Aku merenungi setiap bilur,
Mengharapkan cinta yang abadi,
Tak sekadar ilusi semu.

Bilur-bilur ini,
Adalah tanda perjalanan,
Walau penuh liku dan rintangan,
Aku tetap mencintai setiap detik yang ada.

"aR79"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun