Dalam lembayung senja,
Kau hadir bagai sinar,
Menggoreskan bilur-bilur cinta,
Di hati yang penuh harap.
Setiap detik bergetar,
Rasa ini tak terduga,
Seperti lukisan indah,
Namun rapuh dalam sentuhan.
Kau adalah warna di kanvas,
Menghias hari-hariku,
Namun saat bayangmu memudar,
Bilur ini menjadi luka.
Cinta yang terukir dalam jiwa,
Bisa jadi lembut, bisa menyakitkan,
Setiap tawa, setiap air mata,
Membentuk mozaik kenangan.
Dalam kesunyian malam,
Aku merenungi setiap bilur,
Mengharapkan cinta yang abadi,
Tak sekadar ilusi semu.
Bilur-bilur ini,
Adalah tanda perjalanan,
Walau penuh liku dan rintangan,
Aku tetap mencintai setiap detik yang ada.
"aR79"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H