Mohon tunggu...
andy r
andy r Mohon Tunggu... Seniman - Para Penikmat Embun Pagi

Seorang hamba yang sedang berkelana dalam rimba fana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terkapar

3 September 2024   20:06 Diperbarui: 3 September 2024   20:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
asset-2.tstatic.net

Di sudut malam yang sunyi,
Kau hadir dalam bayang-bayang,
Menemani rasa yang tak terungkap,
Kepedihan ini, oh, begitu dalam.

Setiap detik berlalu,
Seperti jarum jam yang tak berbelas,
Mendengarkan detak jantungku,
Yang berdegup penuh luka.

Kau tak mengerti, mungkin,
Betapa hatiku terbelah-belah,
Di antara harapan dan kenyataan,
Satu rasa yang tak kunjung pudar.

Di sini aku, terperangkap,
Dalam labirin kesepian,
Mencari cahaya di ujung lorong,
Namun hanya bayangan yang menanti.

Sakit ini, teman setia,
Mengajarkan arti bertahan,
Walau kadang ingin menyerah,
Semangat takkan padam, ku terus melangkah.

Suatu hari, akan ada pelangi,
Setelah hujan yang tak berkesudahan,
Dan aku, akan tersenyum kembali,
Menyambut hidup dengan penuh harapan.

"aR79"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun