Di sudut malam yang sunyi,
Kau hadir dalam bayang-bayang,
Menemani rasa yang tak terungkap,
Kepedihan ini, oh, begitu dalam.
Setiap detik berlalu,
Seperti jarum jam yang tak berbelas,
Mendengarkan detak jantungku,
Yang berdegup penuh luka.
Kau tak mengerti, mungkin,
Betapa hatiku terbelah-belah,
Di antara harapan dan kenyataan,
Satu rasa yang tak kunjung pudar.
Di sini aku, terperangkap,
Dalam labirin kesepian,
Mencari cahaya di ujung lorong,
Namun hanya bayangan yang menanti.
Sakit ini, teman setia,
Mengajarkan arti bertahan,
Walau kadang ingin menyerah,
Semangat takkan padam, ku terus melangkah.
Suatu hari, akan ada pelangi,
Setelah hujan yang tak berkesudahan,
Dan aku, akan tersenyum kembali,
Menyambut hidup dengan penuh harapan.
"aR79"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H