Bandung, 27/04/2024 --- Sebuah insiden kekerasan kembali terjadi di kota Bandung. Seorang pemuda berinisial G (20) menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sekelompok oknum organisasi masyarakat (ormas) di Jalan Sukajadi pada Sabtu malam.
Menurut keterangan yang dihimpun, G tengah berjalan menuju tempat pertemuan dengan teman-temannya di kawasan Sukajadi.
"Saya hanya berjalan biasa, tiba-tiba ada sekelompok orang mendekati saya dan tanpa basa-basi langsung memukul," ungkap G saat ditemui di kediamannya.
Saksi mata di lokasi kejadian menyatakan bahwa pelaku berjumlah sekitar 10 orang dan mengenakan atribut yang mengindikasikan afiliasi dengan salah satu ormas di Bandung.
"Mereka langsung menyerang tanpa alasan jelas. Korban sempat berteriak meminta tolong, tapi pelaku terus memukulinya," ujar S, seorang pedagang kaki lima yang berada di sekitar lokasi saat kejadian.
Akibat pengeroyokan tersebut, G mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat. Keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Sukajadi.
"Kami sangat terpukul dengan kejadian ini. Anak kami tidak pernah terlibat masalah apapun. Kami berharap pelaku segera ditangkap dan diproses secara hukum," ujar orang tua G dengan nada emosional.
Pihak kepolisian membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan sedang melakukan penyelidikan.
"Kami telah menerima laporan dan saat ini tengah mengumpulkan bukti serta keterangan saksi. Kami berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini," kata Kapolsek Sukajadi, Kompol Budi Santoso.
Sebanyak empat anggota Kelompok Bermotor tersebut berhasil tertangkap karena diduga melakukan pengeroyokan terhadap seorang pengguna jalan. Menurut polisi, tiga dari empat terduga pelaku ternyata masih dibawah umur.
Para terduga pelaku berinisial DZ (16), FR (16), AZ (16) dan S alias Aki (36).
Insiden pengeroyokan ini menambah daftar panjang kasus kekerasan di Bandung yang melibatkan kelompok bermotor. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan segera melapor kepada pihak berwajib jika melihat atau mengalami tindakan yang mengancam keselamatan.
Dalam Video yang diunggah @beritakotabandung, tampak gerombolan bermotor yang membawa senjata semacam tongkat baseball, Lalu ada sekelompok orang terlihat menghentikan kendaraan dan turun dari motornya.
Kelompok di video itu diduga menganiaya seorang pengguna jalan. Tindakan tak terpuji itu dilakukan secara bergerombol, terlihat korban mendapatkan tendangan, injakan, hingga dilempar sebuah helm.
"Saya mukul muka, sama bagian kepala pakai helm," ujar AZ di Markas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung.
Begitu juga dengan DZ, yang mengaku turut memukul muka korban.
Dalam keterangannya, G menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya.
"Malam itu sekitar pukul 22.00 WIB, saya baru saja selesai bertemu dengan teman-teman dan hendak pulang ke rumah. Saat berjalan di trotoar, tiba-tiba ada sekitar lima motor mendekati saya," ungkap G dengan suara bergetar.
Tanpa alasan yang jelas, salah satu dari mereka menghentikan motornya dan langsung menghampiri G.
"Saya tidak sempat berbicara apa-apa. Tiba-tiba mereka memukul saya dengan tongkat baseball. Pukulan pertama mengenai bahu, lalu disusul pukulan ke wajah dan tubuh," lanjutnya
Warga sekitar yang mendengar keributan segera datang untuk menolong. "Kami menemukan dia terluka parah, wajahnya berdarah dan ada memar di seluruh tubuhnya," ujar Adit (30), salah satu warga yang menolong korban. G kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dokter yang menangani G mengkonfirmasi bahwa korban mengalami luka serius di bagian wajah, termasuk hidung patah dan memar di beberapa bagian tubuh.
"Korban membutuhkan perawatan intensif dan kemungkinan harus menjalani operasi pada hidungnya," jelas dokter tersebut.
G berharap semua pelaku dapat segera ditangkap dan diproses secara hukum.
"Saya tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama. Semoga keadilan dapat ditegakkan," ujarnya.
Pemerintah kota Bandung diharapkan dapat mengambil langkah preventif dan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas ormas yang cenderung meresahkan.
Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Korban serta kerluarga korban  berharap pelaku dapat segera ditangkap dan diberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H