Mohon tunggu...
Andyka Prawiro
Andyka Prawiro Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Belajar dan Bekerja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Smart School Andalan, Praktik Baik Disdik Sulsel

21 Desember 2022   10:22 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:29 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Smart School andalan merupakan salah satu praktik baik dalam kebijakan transformasi Pendidikan di Sulawesi Selatan. Kebijakan tersebut diungkapkan oleh Drs. Arfansyah,MM. Sekretaris Dinas Pendidikan  provinsi Sulawesi Selatan dalam kegiatan Refleksi Transformasi Pendidikan yang dilaksanakan oleh Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 21 Desember 2022 bertempat di Hotel Claro Makassar yang diikuti oleh Kepala Dinas Kabupaten /Kota, Koordinator Pengawas Kabupaten/Kota, Perwakilan Kepala Sekolah dan Perwakilan Kabupaten/Kota. Termasuk Perwakilan dari Kota Palopo, Asnita Darwis.S.STP. (Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo), Lukman,S.Pd. (Korwas Dinas Pendidikan Kota Palopo), Agustan,M.Pd. (Kepala SMPN 11 Palopo), dan Andyka Prawiro,S.Pd.(Guru SMPN 1 Palopo).

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Aplikasi SMART SCHOOL ini diciptakan untuk memberikan kualitas pembelajaran yang sama pada sekolah-sekolah di perkotaan,pedesaan,dan daerah terpencil yang berguna untuk mengantisipasi pendistribusian guru yang tidak merata serta memberi kemudahan siswa bisa belajar kapan saja dan di mana saja.Program SMART SCHOOL telah dimulai sejak tahun 2021 dengan menyeleksi ratusan guru tingkat SMA Se Sulawesi Selatan dan menghasilkan 70 orang guru pengajar dalam program tersebut. 

Mekanisme pembelajaran dalam aplikasi SMART SCHOOL dilaksanakan secara live dan relay melalui studio Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan oleh guru mata pelajaran yang didampingi oleh 4 guru mata pelajaran lainnya. Seluruh Sekolah megikuti pembelajaran secara daring di kelas sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang telah di atur sebelumnya. Guru didalam kelas akan menjadi fasilitator bagi siswa dalam diskusi dan tanya jawab. Siswa yang tidak hadir mengikuti pembelajaran dapat mengunggah melalui server sekolah atau melalui youtube. "Awalnya kami juga sedikit ragu dengan kebijakan ini, akan tetapi setelah dilaksanakan manfaatnya sangat dirasakan" kunci Arfansyah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun