Mohon tunggu...
Andy Caesar
Andy Caesar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Suka Belajar ya ges ya belajar menerima kenyataan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Masyarakat Geram atas Wacana Konversi LPG 3 Kg yang Diubah ke Kompor Listrik

22 September 2022   18:00 Diperbarui: 22 September 2022   18:04 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

According to him, the 3 kg LPG subsidy that is not well targeted has cost the state finances more than Rp 290 trillion since 2017. Meanwhile, the subsidy has the potential to continue to grow from year to year due to the increase in the number of users and the volume of LPG usage that cannot be controlled in accordance with the target of the subsidy.

Dermawan juga sudah memeriksa pengguna LPG 3 kg, memeriksa DTKS sebanyak 9,5 juta. Pengguna LPG 3 kg juga sudah mencapai 99%, Dermawan memeriksa dilapangan baik itu kantor cabang, kantor ranting, hampir seluruh masyarakat menggunakan kompor 3 kg.

PLN sudah menyiapkan pilot project migrasi kompor induksi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan daya kurang lebih 450 dan 920 VA. Golongan subsidi ini diambil dari masyarakat yang terdaftar sebagai rumah tangga yang tidak mampu berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau biasa disebut DTKS.

The electric power of each KPM house will be increased first and free of charge. 400 VA power increased to 2,000 VA and 920 VA power increased to 3,400 VA. The induction of the stove customer program for KPM will be updated in the billing system database. So that the status of the customer remains a subsidy customer and is entitled to the applicable electricity subsidy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun