Hal ini dikarenakan, ikatan emosional yang terjalin lebih kuat, sehingga lebih mudah untuk dimobilisasi. Kendati demikian, tantangan berat dalam proses penyelenggaraan pilkada di momen pandemi ini tidaklah ringan. Dibutuhkan kedisiplinan, kolaborasi, dan komitmen semua pihak agar dari sisi teknis penyelenggaraan pilkada berhasil dan juga membeludaknya anggaran yang akan terpakai karena sebelumnya para pelaksana pemilihan umum tidak memakai masker ataupun alat teknis lainnya, oleh sebab itu maka pilkada di tengah pandemi Covid-19 ini harus dipastikan tidak menjadi klaster baru penularan virus Covid-19 baik bagi pemilih maupun bagi penyelenggara khususnya petugas sekaligus masyarakat.
Situasi krisis sekarang ini juga karena hantaman pandemi Covid-19, dibutuhkan prioritas kebijakan pemerintah yang jelas untuk dapat mengendalikan suasana yang kondusif, karena banyaknya keputusan yang kurang maksimal yang terlihat di lapangan, juga program pemerintah tentang bantuan yang tersalurkan di masyarakat, jangan sampai terjadinya permainan politik ssebagai suatu manuver politik hingga sikap memainkan isu krisis sebagai tunggangan politik.
Mencermati gambaran itu, sosialisasi politik perlu dilakukan secara berkesinambungan demi menarik partisipasi politik masyarakat.
Untuk itu, diperlukan suatu model mental yang komplek tentang situasi pengetahuan lain dari peristiwa komunikatif yang disebut konteks. Wacana digambarkan memiliki tiga dimensi, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks social.
Di sisi lain, analisis wacana yang digunakan sebagai salah satu alat analisis tentang beberapa sumber wacana, dalam hal ini berita (yang sifatnya online maupun cetak) dari berbagai sumber berita yang dianggap akurat, valid, dan terpercaya. Hal ini juga, pernah di kemukakan oleh Aristoteles bahwa usaha memaksimalkan kemampuan individu dan mencapai bentuk kehidupan social yang tinggi adalah melalui interaksi politik orang lain. Interaksi itu terjadi di dalam kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik social dan membentuk tujuan negara.
Dengan demikian kata politik menunjukan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut berbagai segi -- segi kekuasaan dengan unsur -- unsur negara, kekuasaan, kebijakan, dan pengambilan keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H