Sahabat Kompasioner sekalian. Jika kita sejenak menengok karya agung sang pemberi kehidupan, maka tidak salah jika kita patut bersyukur dan berbangga dengan semesta yang dikaruniakan kepada kita. Secara khusus, kita hidup di negara yang memiliki luas wilayah terbesar di Asia Tenggara dengan ribuan gugusan pulang membentang dari Sabang Sampai Merauke. Kondisi inilah yang membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan flora dan fauna yang melimpah.
Bagi orang tua dan pendidik. Banyak jalan yang dapat digunakan untuk membangun tumbuh kembang anak-anak sejak usia dini. Salah satunya adalah berinteraksi dengan alam. Alam selalu menarik untuk diceritakan. Alam memberi banyak manfaat bagi  makhluk yang hidup di dalamnya. Alam Indonesia menyediakan ikan yang berlimpah ruah, menyediakan beras sebagai sumber makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, menyediakan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana rekreasi, serta banyak manfaat lain bagi kehidupan umat manusia. Â
Manfaat alam tidak terkecuali bagi anak usia dini. Berdasar data dari Biro Pusat Statistik (BPS) 2023, Indonesia memiliki 30,2 juta jiwa anak usia dini yang tersebar di seluruh nusantara. Berarti, saat ini  10,91% total penduduk di Indonesia adalah anak usia dini yang memiliki rentang usia 0-6 tahun. Bagi anak usia dini, alam terbuka memiliki peran kruisial dalam mendukung pertumbuhan fisik, kognitif, sosial, serta emosional mereka.Â
Seperti apakah peran alam terbuka yang kruisial bagi anak usia dini? Mari kita simak uraian berikut.
1. Perkembangan Fisik
Alam Indonesia yang luas, merupakan ruang terbuka yang sangat nyaman digunakan untuk bergagai macam aktivitas fisik. Anak-anak penyuka kegiatan bertualang dapat dengan leluasa berlari, melompat, memanjat, berenang, dan menggali. Aktivitas-aktivitas ini bermanfaat untuk membangun kekuatan otot, keseimbangan, dan koordinasi. Menjadikan alam sebagai sahabat dengan cara berkontak langsung dengan alam, seperti berjalan kaki tanpa alas kaki, atau bermain tanah, dapat membangun sistem kekebalan tubuh anak, serta dapat mengurangi resiko alergi. Paparan sinar matahari pagi yang cukup bagi tubuh, dapat membantu produksi vitamin D dalam tubuh, sangat penting untuk kesehatan tulang dan gigi.
2. Perkembangan Kognitif
Banyak manafaat baik yang ditawarkan oleh alam terbuka. Diantaranya adalah rangsangan sensori yang terintegrasi langsung dengan rangsangan perkembangan otak anak, seperti desirang suara angin, gemercik suara aliran air, cuitan suara kicau burung, sedapnya aroma tanah basah, dan tekstur halus kasarnya lambaian daun pada bantang-batang pohon. Melakukan aktivitas bermain di alam, memberikan dorongan pada anak untuk menjadi pengamat, kemudian bertanya, dan bereksperimen. Hal ini merangsan anak untuk dapat berpikir kritis dan mencari tahu jawaban atas keingintahuannya sendiri. Alam terbuka menjadi laboratorium kehidupan yang menyediakan berbagai sumber belajar yang bermanfaat bagi kehidupannya mendatang.
3. Perkembangan Sosial dan Emosional
Bermain bersama teman sebaya di alam terbuka dapat mengikis potensi persaingan tidak sehat sejak awal. Aktivitasini mengajak anak untuk belajar berkolaborasi, saling berbagi dan menyelesaikan konflik secara mandiri. Alam terbuka menjadi ruang aman dan nyaman untuk mengelola kesehatan mental anak usia dini. Anak dapat belajar mengeksplorasi emosinya dan dapat belajar mengelola stres. Kontak langsung dengan alam dapat meningkatkan empati dan kepedulian terhadap lingkungan.Â