Maksud dari metode Among ini adalah memberikan kebebasan atau kemerdekaan berkembangnya peserta didik sesuai kodratnya, yaitu sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.Â
Dari Wasiat yang diberikan oleh Ki Hadjar tadi, sebenarnya kita sama-sama diingatkan kembali, bahwa selama ini dalam keseharian saja kita sudah  bermasalah dalam hal komunikasi, selama pandemi ini yang terjadi justru lebih banyak kepada metode daring.Â
Metode ini telah menghilangkan banyak hal, seperti emosi, intonasi, gesture dan lain sebagainya. Dan jatuhnya kita cenderung menginstruksi, bukan memfasilitasi. Berkaca dari hal tersebut, kita sama-sama diajak untuk merefleksikan kembali bahwa sesungguhnya dengan belajar di rumah basisnya adalah kemandirian, jadi bukan karena instruksi, itu yang mestinya kita lihat kembali, sejauh mana anak anak kita mempunyai kemandirian.
Kembali kepada peran orangtua, sekarang ini sudah banyak orangtua yang jarang memberikan pendampingan kepada anak-anaknya, lupa cara mendidik, selalu bertanya, harus belajar apa?Â
Karena ada dalam pemikiran orangtua saat ini adalah, belajar itu tidak ada kaitannya dengan kehidupan yang nyata, hal semacam inilah yang harus dikomunikasikan kembali, bagaimana belajar dari peristiwa, bagaimana ibu kembali menghayati perannya sebagai ibu dan ayah sebagai ayah, tinggalkan dulu pelajaran yang bersifat akademik yang sudah direncanakan, untuk memulihkan kembali keintiman dalam proses belajar bersama dalam keluarga.Â
Pada masa pandemi covid 19 ini mestinya menjadi moment titik balik bahwa keluarga merupakan pendidik yang utama dan pertama, banyak hal yg bisa dimaknai dari bangun tidur hingga tidur kembali, dari aktifitas di dapur, di kebun, di dalam rumah, di tetangga sebelah semua dapat menjadi sumber belajar.Â
Banyak sekali ilmu-ilmu tentang praktik hidup bersama, urip bebrayan, yang menjadi bekal belajar dalam keluarga. Bekal itu sangat berguna saat kita harus berperan di masyarakat, terutama pada masa pandemi ini.Â
Saya pun sepenuhnya yakin bahwa kita semua dapat berperan sebagai sebuah komunitas belajar akan mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam proses belajar warganya dalam situasi pandemi. Sembari terus meyakini bahwa seberapapun merusaknya, sebuah badai pasti berlalu. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H