4. Guru sebagai sutradara kelas mampu menempatkan diri sebagai director dinamika kelas, dg segala pengetahuan tentang kelas tersebut. Hal itu mencakup minat, masalah, selera, potensi, kendala, hingga keresahan siswa.Â
Hal tersebut dapat dikelola melalui metode yang dapat melibatkan pengalaman empiris siswa terhadap mata pelajaran tersebut. Pengalaman ini tentu hanya dapat disentuh dengan metode yang mengiris isu yang mudah dikenali siswa, sesuai kapasitas siswa, menarik, menambah insight siswa terhadap pelajaran tersebut, dan dilakukan secara holistik..
Narsumber: Tien Agustina Yatie, Guru SMKN 2, Sewon, Kabupaten Bantul, DIY, peraih penghargaan Wardah Inspiring Teacher, Penggerak Komunitas Guru Belajar Yogyakarta.
Moderator: Assabti N Hudan, Founder Sanggar Seni Omah Srawung, Anggota Komunitas Guru Belajar Yogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H