Anak adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, sehingga setiap orang yang dikaruniai anak wajib membimbing dan menyayangi dengan memberikan upaya yang terbaik untuk anak sejak dini, karena anak adalah harapan masa depan keluarga dan bangsa.
Kehadiran Oemah Sinau memberikan suasana merdeka dalam proses belajar mengajar. Oemah Sinau juga mengembangkan pendidikan karakter dan budi pekerti bagi anak-anak yang saat ini jarang menjadi perhatian utama di sekolah-sekolah umum.
Pada tanggal 2 September 1999, Oemah Sinau didirikan oleh Slamet Riyanto dan Keluarga melalui kegiatan mengajar beberapa anak usia sekolah. Pendirian Oemah Sinau didasari dari keprihatinan terhadap pengetahuan anak-anak desa tentang Pancasila dan kepribadian yang terkadang kurang beretika.
Anak-anak usia sekolah terkadang bersikap kurang santun pada pengajarnya. Selain itu, banyak anak-anak yang belum bisa membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) bahkan ada sekelompok anak, tiga kali tinggal kelas. Bagi mereka sekolah hanya dijadikan rutinitas semata tanpa diimbangi pemahaman bahwa sekolah adalah salah satu tempat dimana ruang ilmu bersemayam.
Ada banyak kejadian yang membuat Oemah Sinau tumbuh dan berkembang. Pada awalnya hanya 13 anggota di Desa Limpakuwus, tepat pada  28 Agustus 2016, Oemah Sinau mendapatkan tempat yang luas di hati penduduk desa sehingga sekarang memiliki lebih dari 320 anggota dari berbagai jejang pendidikan. Pada titik ini, Oemah Sinau tergerak untuk memberikan bimbingan belajar gratis bagi siapa pun yang ingin bergabung.
Pada bulan Februari 2017 Oemah Sinau mendapatkan donasi buku dari para donator. Untuk itu Oemah Sinau tergerak untuk mendirikan rumah baca bagi anak-anak di Desa Limpakuwus. Rumah baca ini menjadi wadah untuk belajar tentang hal-hal baru, inspirasi baru, pengalaman baru dan menjadi salah satu media bagi anak-anak untuk bertukar pikiran, mengekspresikan serta merealisasikan ide-ide kreatif dan inovatifnya.
Perintisan  "oemah sinau" bukanlah tanpa hambatan. Walau "gratis" alias "tanpa dipungut bayaran", faktanya tidak semua anggota masyarakat menyambut niat baiknya dengan gegap gempita layaknya tawaran pembagian sembako gratis.  Mungkin saja hal ini dikarenakan kami bukanlah berlatarbelakang seorang guru.
Kurangnya respon dari para orang tua dan juga siswa/i membuat kami harus memutar otak demi menunaikan niat dan mimpinya. Kami pindah lokasi yang sangat membutuhkan dari niat kami yaitu di Desa Limpahkuwus.  Bahkan, beberapa warga mempersilahkan rumahnya  dijadikan  tempat pelaksanaan program ini. Â
Satu per satu siswa/i mulai bergabung dan mulai merasakan keunikan dan kebaikan metode pengajaran yang diberikan. Â Testimoni dari para siswa/i pun ikut berpengaruh dalam mendongkrak kepercayaan masyarakat dan juga mempercepat tumbuhnya minat para siswa/i untuk bergabung. Â Berkat ketekunan dan kesabaran Crew Oemah Sinau berhasil membangun 5 (lima) lokasi untuk kurun waktu 2 Â (dua) tahun. Â Sampai saat ini, Oemah Sinau sudah diikuti lebih kurang 320 anggota yang duduk di bangku PAUD, TK Â SD dan SMP.
Setiap harinya, Program belajar "Oemah Sinau"  digelar sore hari ba'da ashar sesudah para siswa/i pulang dari sekolah dan istrahat yang cukup. Setiap pertemuan berlangsung lebih kurang 1,5 jam atau paling lama sampai menjelang maghrib. Khusus di Hari Minggu, program  sengaja digelar pagi hari jam 09.00 Wib, sehingga segenap siswa/i memiliki waktu cukup menikmati liburan. Â
Pendidikan karakter adalah fokus utama yang diajarkan oleh Oemah Sinau. Hormat dan bakti terhadap orang tua, hormat dan berlaku sopan terhadap guru, ramah terhadap masyarakat dan lingkungan, selalu hangat terhadap teman, adalah asupan-asupan yang selalu diajarkan kepada  para siswa/i-nya, Disamping itu juga mendampingi siswa/i  dalam semua mata pelajaran sesuai kurikulum di sekolah.
Salah satu keunikan program Oemah Sinau adalah berpenghuni siswa/i berbeda level. Sebagai gambaran saja, sore itu siswa/i yang hadir ada yang masih duduk di bangku PAUD, TK, SD dan adapula yang di bangku SMP. Namun, kelas tetap berlangsung asik dan tertib. Tidak sampai disitu saja, kelas ini juga boleh dihuni siswa/i berlatarbelakang apapun, tak penting itu kaya atau miskin Dengan sabar merespon setiap pertanyaan siswa/i, Â dengan bijak memberikan arahan dan bahkan tak bosan mengingatkan bila ada siswa/i yang menggangu temennya yang sedang focus memperhatikan pelajaran yang disajikan.
Kegiatan Oemah Sinau semacam ini terhitung sudah langka di zaman modern ini dimana sebagian besar orang selalu berhitungan atas setiap hal yang dilakukan dengan sepenuh hati."Kami hanya ingin membentuk wadah bagi anak-anak untuk belajar yang asik dan sekaligus membangun semangat mereka untuk menuntut ilmu. Setiap kehadiran mereka adalah kesempatan baik untuk menanamkan  nilai-nilai moral dan etika sehingga terbangun karakter yang menjadi bekal mereka menjadi insan-insan luar biasa".
 Tentang apa yang didapat dari aktivitas yang menyita waktu dan energi ini, dilakukan hanya berharap ridho Allah SWT.  Andai saja ada  kegiatan serupa di setiap desa, bisa dipastikan terbangun kecerdasan anak-anak bangsa dalam mensikapi kemajuan dan kecanggihan zaman yang tidak sepenuhnya berdampak baik. Akan tumbuh subur karakter sebuah generasi yang percaya diri dan bangga tampil dengan keIndonesiaannya.
Minggu, 15 April 2018 Oemah sinau Lentera ilmu bekerjasama dengan FKIP UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) menggelar agenda "Deklarasi Anti Narkoba" yang terkemas dalam "FKIP MENGABDI". Acara tergelar di lapangan Sepak Bola Desa Limpakuwus. Â
Hadir dalam acara tersebut dari Pemerintahan Desa Limpakuwus, Pemerintahan Kecamatan Sumbang, UPK Kecamatan Sumbang, BNN Cabang Banyumas, Kepolisian, Komunitas Pencinta Alam, Civitas Oemah Sinau beikut 300-an siswa/siswi dan tidak ketinggalan para wali muridnya.
Ada perasaan haru bercampur aduk bahagia, saat salah satu siswi Oemah Sinau bernama Vita membacakan naskah deklarasi anti narkoba dengan tegas, percaya diri dan penuh semangat. Ucapan Vita diikuti oleh segenap siswa siswi Oemah Sinau yang berbaris dibagian depan dalam arahan dan pendampingan kakak-kakak dari pramuka.
Deklarasi itu berbunyi sebagai berikut:
Kami anak-anak Oemah Sinau Desa Limpakuwus menyatakan
1.Menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba dan juga peredaran narkoba yang merusak generasi penerus bangsa
2.Siap membantu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
3.Siap menjaga diri dari ancaman narkoba
4.Siap menjadi duta anti narkoba bagi keluarga, sekolah dan masyarakat menuju Limpakuwus bebas narkoba
Pembacaan naskah dilajutkan dengan penandatanganan naskah deklarasi yang ditandatangani oleh Bung slamet mewakili pengasuh Oemah Sinau, Bung Vicky mewakili BNN, Vita selaku pembaca naskah deklarasi dan delegasi BEM FKIP UMP. Selain itu, poster juga ditandatangani oleh segenap tamu dan juga seluruh siswa siswi Oemah Sinau. Â
Â
Dalam kesempatan itu, Bung Vicky selaku perwakilan BNN Kabupaten Banyumas juga memberi arahan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Secara edukatif dan persuasif, Bung Vicky mengajak segenap sisiwa dan masyarakat untuk menjaga diri dari penyalahgunaan narkoba yang bisa merusak masa depan dan kehidupan. Sementara itu, komunitas pencinta alam juga memberikan sejumlah pohon tanaman. Â
Acara semakin seru dengan ditampilannya beberapa aksi kreatif para siswa siswi Oemah Sinau seperti tari-taran, baca puisi tentang narkoba, pembacaan surat pendek  dan lain sebagainya. Semua siswa-siswi terlihat begitu menikmati acara ini. Mereka begitu gembira layaknya menemukan dunianya sendiri.
Oemah SInau dibawah pimpinan Slamet Riyanto ini seperti tidak pernah kehabisan ide dan energi untuk mengabdi, khususnya di dunia pendidikan. Sekolah sore gratis ini terus berimprovisasi dan kehadirannya kian diyakini oleh masyarakat sekitar. Hal ini didukung fakta data dimana ada 320 siswa-siswi tercatat sebagai peserta pendidikan di luar jam sekolah. Â
- Kegiatan kelas yang sering kami lakukan dan temui dalam satu ruangan sangat bervariasi mulai dari umur, karakter, dan daya nalar. Hal yang membuat terharu dan bercampur perasaan yaitu satu ruangan lebih dari 30 anak yang hadir dan hanya seorang diri tutor yang mengisi kelas. Tapi kami selalu yakin walaupun tanpa metode, pembelajaran Allah SWT Maha Segala Maha. Disitulah keindahan berbagi dan akan tumbuh energi positif dengan sendirinya. Karena bahagia itu sederhana, berbaur dengan anak-anak dari usia PAUD, TK, SD, dan SMP. Disisi lain anak-anak adalah guru besar kami, dan itu makanan sehari-hari dalam kegiatan kelas di Oemah Sinau. Dalam kegiatan secara tidak langsung pasti akan ada perbedaan yaitu umur, karakter, status dan daya nalar dari anak didik Oemah Sinau. Disitu kita diuji dari berbagai aspek kepribadian, bahkan melawan ego masing-masing.
- Kegiatan Oemah Sinau dilaksanakan setiap hari. Kegiatan Oemah Sinau dalam satu desa tidak hanya satu tempat karena kami menggunakan sistem jemput bola dengan bukti ada 5 (lima) lokasi, yaitu:
- Lokasi 1 (satu) di rumah bapak Nur RT 03 RW 02
- Lokasi 2 (dua) di rumah bapak Sarko RT 05 RW 01
- Lokasi 3 (tiga) di rumah bapak Wartuji RT 05 RW 05
- Lokasi 4 (empat) di rumah bapak Narto RT 05 RW 02
- Lokasi 5 (lima) di rumah bapak Darsam RT 03 RW 04
- Semua lokasi kegiatan Oemah Sinau dipinjami warga masyarakat Desa Limpakuwus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H