Layaknya sang pengembara waktu, bertiup dari perbukitan yang jauh, angin membawaku kembali jatuh pada pulang yang selalu aku hindari, yang menyisakan puing-puing reruntuhan dendam dan amarah yang tak pernah sempat ku tafsir barang satu atau dua patah tanda.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!