Mohon tunggu...
Andry Wibowo
Andry Wibowo Mohon Tunggu... Polisi - Salus populi suprema lex esto

Bergotong Royong Membangun Negeri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Demokratisasi dan Reformasi Polri Menuju Indonesia Maju

23 Oktober 2020   20:52 Diperbarui: 15 Oktober 2022   02:24 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lagi aspek inderawi (sense) organisasi yang meliputi kelengkapan struktur organisasi serta efektifitas profesionalisme fungsi kepolisian dan kemanfataannya dalam mengelola kompleksitas permasalahan negara dan masyarakat. Begitu kompleksnya jalan reformasi kepolisian yang perlu ditempuh.

Reformasi kepolisian dimanapun memang menghadapi kompleksitas tantangan. Namun, keberlanjutan reformasi kepolisian sangat diperlukan. Hal ini harus menjadi komitmen pimpinan kepolisian level atas (top leadership). 

Pengalaman dari banyak negara, komitmen pemimpin di level atas akan sangat mempengaruhi formulasi demokratisasi pada tingkat manajemen di bawahnya. 

Para pemimpin level atas akan menjadi contoh sekaligus aktor utama yang memastikan proses demokratisasi polisi berjalan di semua level.

Pentingnya faktor kepemimpinan dalam upaya melakukan demokratisasi dan reformasi kepolisian, mensyaratkan figur pemimpin yang cakap, berani, cerdas, berintegritas, serta dapat memberikan tauladan kepada seluruh personil. 

Oleh karena itu, perlu komitmen kuat dari seluruh unsur pimpinan baik di tingkat tinggi, menengah maupun pertama untuk bertindak dan berpikir sebagai seorang pemimpin sekaligus guru.

Sesuai dengan filosofi dasar guru yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Ing Ngarso Sung Tulodo, pemimpin berada di depan untuk memberi contoh baik (ketauladanan). 

Ing Madyo Mangun Karso, pemimpin berada di posisi tengah untuk mempengaruhi dan mengendalikan. Dan Tut Wuri Handayani, pemimpin berada di belakang mendorong dan menghargai potensi anak buahnya.

Dinamika kesiapan sumber daya organisasi khususnya personil, menjadi faktor kunci dari proses demokratisasi polisi. Siklus pembentukan karakter personil yang diawali dari proses rekruitmen selektif berbasis kualitas dan kompetensi. 

Pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada pembangunan karakter polisi demokratis. Kemampuan personil (skill) dalam memecahkan persoalan, sekaligus personil yang mampu menjadi problem solver bagi masalah organisasi dan masyarakat. 

Hal lainnya, promosi jabatan yang berorientasi pada kesiapan personil dalam menjalankan peran yang dibutuhkan, yang semuanya diorientasikan selaras dengan pencapaian misi organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun