Upaya-upaya untuk memprediksi masa depan adalah "upaya untuk memprediksi masa lalu." Karena masa lalu, hari ini, dan masa depan adalah sebuah kontinuitas. Jika manusia ingin mengetahui masa depan, maka manusia dituntut mengetahui masa sebelumnya.Â
Sejarah Kontinuitas Prilaku Manusia
Kemiskinan, konflik, terorisme, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, krisis pangan dan air bersih, perdagangan manusia, kejahatan transnasional, meningkatnya sektarianisme, rasisme, pandemi, adalah masalah sosial, karena terkait dengan keterlibatan banyak pihak. Persoalan yang dialami baik oleh individu, kelompok, bangsa, dan umat manusia di dunia adalah masalah sosial, yang bersumber dari prilaku dan sikap manusia.
Jika coba didefinisikan secara sederhana, ilmu fisika adalah cara mempelajari bagaimana alam semesta bekerja. Secara umum, ilmu ini memiliki tiga teori besar yang telah berhasil memecahkan berbagai fenomena yang terjadi alam.Â
Pertama, teori fisika kuantum, yang membedah persoalan mikro, mulai dari partikel, neuron, molekul, elektron dan lainnya. Kedua, teori relativitas yang melihat persoalan alam di tingkat makro terkait ruang dan waktu. Dan N-body problem untuk melihat interaksi antar partikel, molekul, dan benda-benda. Fisika menyelesaikan fenomena alam ini secara terpisah sesuai dengan teorinya masing-masing. Upaya untuk menyatukan ketiganya, menjadi obsesi para fisikawan di dunia yang belum terwujud hingga saat ini.
Kemampuan ilmu fisika untuk memecahkan fenomena alam, mendorong ilmu sosial untuk menggunakannya untuk memecahkan fenomena sosial yang terjadi. Meminjam tiga teori besar dalam ilmu fisika untuk melihat fenomena sosial, maka akan ditemukan katagorisasi sebagai berikut. Pada tingkat mikro, ada kognisi, psikologi dan spiritual yang menjadi ruang lingkup pembahasannya. Â
Lalu, interaksi dapat dilihat dalam social networking. Dan secara makro ada ideologi, agama, budaya, poltik, dan menyangkut konsep klasik lainnya yang sudah cukup lama menjadi pembahasan ilmu sosial.Â
Namun yang membedakan dengan fisika, ilmu sosial melakukan ketiganya secara bersamaan. Inilah yang menjadikan persoalan dalam ilmu sosial begitu kompleks. Penyelesaian masalah sosial menggunakan metode ilmu fisika, bukan hanya menjadi masalah atau realitas keseharian, melainkan juga menjadi problem intelektual yang merupakan tantangan bagi masa depan. Â
Untuk melakukan prediksi terhadap sejarah (prilaku manusia), sains belum dapat memberikan jawaban pasti tentang masa depan manusia itu sendiri.Â
Dalam upaya memprediksi sejarah, pertanyaan besar dari upaya tersebut adalah apa yang musti diprediksi? Lalu, pertanyaan yang juga sangat sulit untuk mendapatkan jawabannya adalah apa yang bisa diprediksi?Â
Dua kesulitan dari pertanyaan diatas terjadi karena ilmu sosial memerlukan konteks dan mencari relevansi yang kuat terhadap konteks tersebut. Sedangkan konteks dan relevansi baru ditemukan setelah peristiwa terjadi. Padahal, konteks dan relevansi, adalah bahan wajib yang diperlukan untuk dianalisis dalam melakukan prediksi.