Semangat pengembangan investasi hijau di Indonesia dapat diimplementasikan melalui jalur pembangunan pariwisata berkelanjutan, karena pariwisata berkelanjutan dilaksanakan secara harmonis dengan lingkungan lokal, masyarakat dan budaya, sehingga masyarakat menjadi penerima keuntungan permanen, bukan sebagai korban pembangunan. Kebijakan pembangunan pariwisata berkelanjutan terarah pada penggunaan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk jangka waktu panjang.
Dukungan Investasi Hijau Bagi Pariwisata Berkelanjutan
Puncak dari hajatan G20 di Indonesia akan diadakan pada 15-16 November 2022 di Bali. Dipilihnya Bali sebagai lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tak lepas dari pesona alam dan peranan Bali di bidang wisata. Indonesia sebagai Presidensi G20Â sekaligus tuan rumah akan menghadirkan keindahan alam Bali bagi para tamu undangan.
Bali merupakan sebuah contoh di mana pariwisata menjadi tulang punggung penggerak ekonomi dan investasi. Termasuk dalam hal investasi hijau, Bali sudah menjadi potret ideal bagaimana pariwisata berkelanjutan bisa diwujudkan secara nyata, karena  destinasi pariwisata berkelanjutan dapat diterapkan dari beberapa jenis lokasi seperti perkotaan, pedesaan, pegunungan, pesisir atau gabungan dari seluruhnya.
Dan Bali hanya merupakan salah satu gambaran, perlu disadari bahwa jika menyimak kriteria tersebut, dari penjuru Sabang hingga Merauke, di setiap wilayah Republik Indonesia, pariwisata berkelanjutan dan  investasi hijau sangat memungkinkan dimajukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Tetapi pembangunan destinasi pariwisata berkelanjutan membutuhkan sumbangsih baik dari pemerintah, publik dan pihak swasta dalam organisasi manajemen destinasi yang bertanggung jawab atas koordinasi dari setiap elemen terkait agar terwujud pengelolaan, perlindungan, pemanfaatan dan pengembangan kawasan sebagai destinasi pariwisata yang menarik, berdaya saing dan berkelanjutan.
Investasi merupakan aspek penting memberikan dukungan teknis dan finansial untuk pengembangan proyek pariwisata berkelanjutan sebagai model bisnis yang memiliki nilai jual, dan sejauh ini kemajuan pengembangan investasi pariwisata berkelanjutan tidak kehabisan peminat.
Pembiayaan di bidang pariwisata bukan barang baru, segala bentuk inovasi yang membutuhkan dukungan pembiayaan senantiasa mendapat perhatian. Tak terkecuali dari Bank Indonesia sudah memberikan dukungan melalui program insentif bagi perbankan yang menyalurkan kredit ke bidang investasi atau ekonomi hijau.
Peran tersebut diambil Bank Indonesia tak lepas dari semakin meningkatnya penyaluran kredit keuangan berkelanjutan yang sudah mencapai Rp 809,75 Triliun. Â Dan disadari pula bahwa investasi hijau memiliki dampak langsung terhadap inisiatif dalam rangka mendukung pengurangan emisi dan mewujudkan ekonomi berkelanjutan.