Bagaimana caranya nasabah melakukan interaksi? Â Dengan memakai perangkat VR yang dipasang di kepala. Ini mencakup layanan dan transaksi perbankan virtual, seperti pengiriman uang yang dapat dikelola oleh petugas bank. Konsultasi antara avatar nasabah dan karyawan juga akan dimungkinkan. Lalu aktivitas yang dapat dilakukan mencakup diantaranya adalah:
Mendapatkan pengalaman transaksi nasabah dan pekerja bank di wujud metaverse melalui AR dan VR, nasabah dapat melakukan transaksi, cek saldo hingga membayar tagihan. Semuanya dilakukan dalam jaringan tetapi seolah berinteraksi langsung mempertemukan wujud atau avatar para penggunanya.
Interaksi dengan cara baru, layanan  bagi nasabah yang mencari produk canggih. Menyampaikan nasihat keuangan yang dipersonalisasi seperti tinjauan portofolio tahunan virtual, sesi perencanaan keuangan, dan rekomendasi produk bank. Â
Pemasaran dan perluasan merek, virtualisasikan interaksi merek bank, seperti penarikan tunai dari ATM, penempatan cabang, pencitraan merek, dan pengesahan. Juga menghidupkan kredensial lingkungan, sosial, dan tata kelola dengan cara yang lebih hidup dan emosional.
Mengembangkan produk dan layanan baru, dalam hal ini bank dapat menggarap:
Pembayaran digital: memfasilitasi fungsi dompet yang aman dan jalur pembayaran untuk produk, layanan, dan ekonomi metaverse.
Aset digital: bank dapat memperluas peran mereka sebagai penjaga aset pelanggan ke metaverse dengan mengamankan, mengasuransikan, dan meminjamkan mata uang kripto, NFT, dan real estat virtual.
Gambaran digital: menciptakan gambaran virtual untuk aset atau properti seperti rumah atau cabang bank. Jelajah rekreasi VR, pemandangan dari sebuah rumah yang mungkin ingin dibeli daripada sekadar menjelajahi foto dan video 2D. Seorang karyawan bank dapat menggunakan gambaran digital untuk menjamin pinjaman.
Simpul dari aktivitas perbankan dengan nasabah di metaverse, sesungguhnya dipetakan menjadi: