Jika ada pertanyaan siapakah ilmuwan penemu lampu bertenaga listrik? Jawabnya hampir pasti adalah Thomas Alva Edison (1847-1931).Â
Sebagai ilmuwan, Thomas Alva Edison tak pernah lepas dari kegiatan riset dan pengembangan, maka tak heran banyak hal ditemukan olehnya.
Peralatan seperti kamera, phonograph dan masih banyak lagi hasil penemuannya menjadi bagian tak terpisahkan dari segala macam perabotan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jenius, cerdas tapi tak pernah berhenti belajar. Demikian gambaran sosok Thomas Alva Edison.
Thomas Alva Edison hidup di akhir abad 19 hingga tahun 1931, sehingga eksistensinya saat ini hanya bisa ditemui melalui media entah elektronik, digital atau buku bacaan. Dan kisah hidupnya sudah sering dibahas, termasuk banyak buku menceritakan perjalanan Thomas Alva Edison.
Buku merupakan catatan perjalanan peradaban manusia, banyak hal dapat dipelajari melalui membaca buku.Â
Berbagai jenis buku tersedia dan peminatnya tinggal memilih sesuai minat. Walaupun di zaman serba digital, pembaca dihadapkan pada pilihan membaca buku versi elektronik atau buku cetakan konvensional, esensinya adalah buku tetap sumber pengetahuan yang dapat memperluas wawasan pembacanya.
Menggali Ide dari Jenis BacaanÂ
Anda hobi atau berminat membaca buku? Bersyukurlah, karena minat terhadap buku merupakan kegiatan positif dan membangun, hal serupa digemari oleh para tokoh kelas dunia, sebut saja Bill Gates atau Elon Musk dari kalangan pengusaha bidang teknologi.
Tak ketinggalan pemusik aliran metal tak ketinggalan mencari inspirasi dari buku-buku yang dibacanya, Steve Harris mengaku banyak menciptakan lirik untuk lagu-lagu hits Iron Maiden bersumber dari buku sastra. Keren ya hobi baca buku, tak kalah sama tokoh terkenal.
Terlepas dari jenis atau genre bacaan, pada dasarnya buku bisa memberikan pandangan bagi pembacanya, sepanjang konten buku tersebut tidak menyesatkan atau logika pembacanya dapat mencerna isi buku dengan baik dan pikiran berikut batinnya seimbang, dapat membedakan benar atau salah.