Sementara dari sisi tenaga kerja, industri tradisional mengharuskan manusia melakukan pekerjaan rutin dengan menghabiskan banyak waktunya.Â
Manusia merelakan waktunya habis untuk bekerja mengejar kelayakan hidup, sementara keluarga dan kesehatannya sering menjadi tumbal. Minim waktu bersama keluarga dan berolahraga, penyakit fisik, dan mental mengintai.
Mengenal Industri 5.0
Ini bukanlah omong kosong, karena road map alias peta jalannya sudah mulai diimplementasikan. Jika istilah Sustainable Development Goal (SDG) atau artificial intelligence yang dalam bahasa Indonesia disebut kecerdasan buatan saat ini sering disebut-sebut, perlu diketahui keduanya adalah sebagian dari komponen ke arah penerapan Industri 5.0
Sekian waktu berjalan, orientasi industri selalu mengejar laba, maka karakteristik utama dari Industri 5.0 adalah tidak lagi menempatkan laba sebagai prioritas pertama.Â
Konsep Industri 5.0 bukan lagi eksploitasi sumber daya baik alam dan manusia dalam proses produksi barang dan jasa, melainkan menempatkan kesejahteraan para pekerja sebagai pusat dari aktivitas produksi sambil mengoptimalkan fungsi teknologi canggih guna mendukung aktivitas agar antara kehidupan dan kemakmuran pekerja menjadi selaras, serta menghargai dan menjaga kelestarian keasrian planet bumi.
Maka dari itu industri dituntut untuk menerapkan transisi digital dan semakin ramah lingkungan pada tingkat produksi dan persaingan sebagai penggerak terciptanya kemakmuran masyarakat serta keberlangsungan sosial.
Keberadaan teknologi canggih seperti robot dan kecerdasan buatan diharapkan membantu manusia dapat bekerja lebih baik dan optimal. Pekerjaan rutin dan kasar akan dilakukan oleh robot atau mesin, manusia akan lebih berperan menggunakan soft skill dan kecerdasan emosional.Â
Namun peran sentuhan manusia tetap dibutuhkan, mesin hanya bersifat sebagai pendukung supaya hasil pekerjaan lebih maksimal. Analisis dan kreativitas menjadi poin penting dalam bidang pekerjaan di masa mendatang, karena ruang dan waktu pekerja lebih mengutamakan optimalisasi kreasi, mengkaji dan berinteraksi antar sesama manusia di dalam lingkungan sosial.